Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan saat ini peran koperasi terhadap ekonomi Indonesia semakin tergerus. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional kurang dari 2 persen.
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, sejak dulu koperasi menjadi salah satu dari tiga pilar perekonomian Indonesia, selain Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. Namun saat ini peran koperasi semakin mengecil. "Tiga pilar ini masih terlalu timpang antara swasta, BUMN, dan koperasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Menurut Puspayoga, kontribusi koperasi terhadap PDB hanya sebesar 1,7 persen. Kontribusi paling besar justru berada di pihak swasta dalam hal ini usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Kalau ditambah (sumbangan UMKM dalam PDB), jumlahnya jadi 50 persen," lanjutnya.
Baca Juga
Padahal, lanjut dia, jumlah koperasi di Indonesia menjadi yang paling banyak jika dibandingkan dengan negara lain. Namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatatkan hingga saat ini jumlah koperasi mencapai 209.488 unit. Dari jumlah itu, ada 147.249 unit koperasi yang aktif serta 62.239 unit koperasi yang tidak aktif dan telah dikeluarkan dari database kementerian. "Jumlah koperasi kita terbesar di dunia, tapi sumbangannya terhadap PDB kecil sekali," tandasnya.
Sebelumnya, Puspayoga juga mendorong agar koperasi dapat berkiprah di kancah internasional. Salah satu hal yang dilakukannya adalah dalam waktu dekat akan meluncurkan koperasi yang bergerak di bidang asuransi untuk membuka cabang di Malaysia. "Kita sudah bicarakan akan buka di sana (Malaysia). Kosming jasa itu koperasi yang bergerak di bidang asuransi. Itu ada di Pekalongan," katanya.
Puspayoga mengaku akan mengarahkan koperasi agar dapat berkiprah di kancah internasional. Untuk mendukung hal tersebut, ia mengaku telah menyiapkan beberapa langkah. Tujuannya tak lain agar koperasi dapat bersaing di dunia internasional.
Hal yang pertama dilakukannya adalah reformasi total koperasi. "Kita harus arahkan koperasi itu go international. Yang harus dilakukan reformasi total koperasi," tegas Puspayoga. (Dny/Gdn)
Advertisement