‎Belanja Pemerintah Selamatkan Ekonomi RI

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Feb 2016, 13:16 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2016, 13:16 WIB
20151020-Ekonomi-Nasional-Kuartal-III-2015-Jakarta
Siluet tiang konstruksi pembangunan gedung bertingkat terlihat di Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015). Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 sebesar 4,85 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen. Sumber utama penopang Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun lalu berasal dari pengeluaran pemerintah yang tumbuh signifikan, seperti belanja barang, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan belanja modal.

Kepala BPS Suryamin dalam Konferensi Pers PDB 2015, mengungkapkan, ‎pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir 2015 dibanding periode yang sama 2014 (Yoy) didorong oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,92 persen.

"Tapi memang pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu turun dari kuartal IV 2014 sebesar 5,11 persen karena pelemahan kurs Rupiah dan inflasi sehingga berdampak pada konsumsi," katanya di Gedung BPS,Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Sementara dari pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar ‎8,32 persen. Dijelaskan Suryamin, pertumbuhan ini dikontribusi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang memicu aliran belanja untuk kampanye sehingga berimbas pada industri terkait.

Dari sisi pengeluaran konsumsi pemerintah bertumbuh 7,31 persen. Realisasinya melonjak drastis dari periode kuartal IV 2014 yang hanya bertumbuh 0,87 persen. Pengeluaran konsumsi pemerintah, sambungnya, dari belanja barang, bantuan sosial (bansos), gaji ke-13 PNS, tunjangan kinerja Kementerian/Lembaga yang meningkat.

"Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pengeluaran pemerintah untuk barang modal jalan tol, jembatan, daan lainnya. Pertumbuhan PMTB 6,90 persen atau lebih tinggi dibanding kuartal IV 2014 sebesar 4,59 persen sebagai dampak kenaikan anggaran belanja modal," jelas Suryamin.

Sementara sumber pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 dari kinerja ekspor dan impor terkontraksi negatif 6,44 persen dan impor minus 8,05 persen. "Ekspor dan impor memang turun pertumbuhannya secara year on year," tutur Suryamin.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 melonjak menjadi 5,04 persen dari kuartal sebelumnya 4,74 persen karena peran investasi dan konsumsi pemerintah sangat besar.

"Investasi belanja modal pemerintah naik 101 persen, konsumsi pemerintah dari belanja barang tumbuh 83 persen, belanja pegawai 16,5 persen. Setidaknya ini menyelamatkan pertumbuhan ekonomi kita," tegasnya.

Suhariyanto berharap, pemerintah dapat memacu anggaran negara tidak hanya di kuartal terakhir, tapi mempercepat penyerapan mulai dari awal tahun sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih merata setiap kuartalnya. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya