Pabrik Benang Rp 556 Miliar Diresmikan di Subang

Franky mengatakan, adanya pabrik ini menjadi tanda jika industri tekstil akan terus berkembang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Feb 2016, 10:55 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 10:55 WIB
Investasi Teksil Meningkat Saat Ekonomi Lesu
Pekerja memotong pola di pabrik Garmen,Tangerang, Banten, Selasa (13/10/2015). Industri tekstil di dalam negeri terus menggeliat. Hal ini ditandai aliran investasi yang mencapai Rp 4 triliun (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Subang - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meresmikan pabrik hulu tekstil milik PT Indo-Rama Synthetics Tbk di Subang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada hari ini, Rabu (10/2/2016). Pabrik tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$ 40 juta setara Rp 556 miliar (kurs 13.900 per dolar Amerika Serikat).

Franky mengatakan, adanya pabrik ini menjadi tanda jika industri tekstil akan terus berkembang. Dia menambahkan, dengan pabrik tersebut pula diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

‎"Realisasi investasi perluasan Indorama akan dapat mendukung program Pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kabupaten Purwakarta dan juga sekitarnya serta meningkatkan pendapatan devisa melalui peningkatan ekspor," ujarnya di Subang, Rabu (10/2/2016).

 

Pabrik yang diresmikan kali ini merupakan pabrik ke sembilan dengan kapasitas produksi mencapai 10.800 metrik ton per tahun. Produk yang akan dihasilkan adalah benang pintal dengan kebutuhan tenaga kerja 270 orang.

Pihaknya menuturkan, industri benang pintal sebagai industri hulu tekstil memiliki peluang besar untuk dikembangkan. "BKPM akan terus mengawal investasi industri tekstil yang merupakan industri prioritas yang sedang didorong pemerintah karena bersifat padat karya dan berorientasi ekspor," tuturnya.

Dia mengatakan, BKPM telah memfasilitasi sektor tersebut dengan adanya desk khusus investasi tekstil dan sepatu (DKI-TS). ‎Pihaknya menuturkan, BKPM tidak hanya mendorong investor baru namun juga pada investor yang sudah ada seperti Indorama.

"Fasilitasi yang dilakukan adalah dengan mempertemukan pihak-pihak kementerian teknis terkait concern yang disampaikan oleh perusahaan,"tuturnya.‎

Dari data BKPM, realisasi investasi Januari–Desember 2015 investasi tekstil dan produk tekstil di Indonesia sudah mencapai Rp 8,3 triliun dengan total proyek mencapai 855 proyek. Lebih rinci, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 2,7 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 185 proyek dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 5,4 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 670 proyek. (Amd/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya