Dino Patti Djalal Minta Masyarakat Ubah Mindset Soal MEA

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal mengganggap Masyarakat Ekonomi ASEAN bukanlah sebuah rintangan melainkan peluang.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2016, 02:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 02:30 WIB
Dino Patti Djalal Minta Masyarakat Ubah Maindset Soal MEA
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal mengganggap Masyarakat Ekonomi ASEAN bukanlah sebuah rintangan melainkan peluang.

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menurut Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal bukanlah sebuah rintangan melainkan sebuah peluang.

"Jelas Ini (MEA) sebuah peluang. Tapi dari kita miindsetnya belum melihat sebagai peluang," kata Dino saat menjadi pembicara pada acara Open House Paramadina Graduate School yang mengusung tema "Sukses Bersaing di Era MEA" di Energy Building, SCBD, Sudirman, Jakarta, Senin (21/3).

Dino menjelaskan bahwa ASEAN memiliki pasar yang sangat besar dengan pertumbuhan kelas menengah yang besar pula.

"ASEAN itu pasar 600 juta orang, 2.4 Triliun Dollar PDB, hampir tidak ada tarif lagi. Dan pasar kelas menengahnya besar sekali dan terus tumbuh. Kita lihat Amerika, pasarnya segitu-gitu aja, belum lagi kalau ekonominya macet," jelas Dino.

Dino lantas memberi contoh negara di ASEAN yang mengalami peningkatan diantaranya Myanmar, Vietnam, dan Filipina yang saat ini dianggap sebagai bintang baru di Asia.

Terkait masuknya tenaga kerja asing, Dino menganggap bukan sebuah masalah. "Ini isu di mana kita ditantang apakah bisa melihat sesuatu dari perpektif baru. Ketika ada MEA, Indonesia dianggap kebanjiran tenaga asing
dari vietnam, kamboja, is not guarantee," kata Dino.

Menurutnya kedatangan tenaga kerja asing terutama 8 profesi (Akuntan, Engineer, Perawat, Tenaga pariwisata) yang dibuka luas dapat memberi peluang, ruang dan nilai tambah. Masyarakat Indonesia juga dapat memanfaatkan sertifikasi di 8 profesi tersebut untuk dapat juga bekerja di luar negeri.

Sedangkan pada level manajemen, Dino menggambarkan bahwa di level ini dapat menjadi trainer bagi orang Indonesia. "Ketika mereka (Level Manajemen) di sini, mereka akan share knowledge. Efeknya sangat bagus," ujar Dino.

Program Open House dari Paramadina Graduate School dengan mengundang para pakar dan praktisi dibidangnya merupakan bagian dari komitmen Paramadina Graduate School of Business (PGSB) dan Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD) untuk memperkuat wawasan mahasiswa dan menghadirkan jejaring bagi civitas akademika sesuai dengan motto PGS yaitu "Home for Exploration, Innovation, and Networking".

Open House kali ini dilaksanakan juga dalam rangka penerimaan mahasiswa baru PGSB dan PGSD. Dengan perkuliahan yang dimulai pada bulan September nanti.

 

(Adv)

 

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya