Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberi sinyal perpanjangan kontrak Inpex Corporation dan Royal Dutch Shell‎ untuk mengelola Blok Masela pasca habis kontrak 2028‎.
Sudirman mengatakan, jika rencana pengembangan blok masela telah dijalankan perus‎ahaan, maka Blok gas abadi tersebut akan berproduksi sekitar 2024. Sedangkan kontrak blok tersebut akan habis pada 2028, sehingga masa Inpex dan Shell dalam menikmati produksi Masela hanya empat tahun.
Kalau pun jadwal sudah dijalankan, 2024 selesai (proyek pengembangan) masa 2028 selesai (masa operasi)," kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sudirman menuturkan, ‎Shell dan Inpex tidak akan diputus kontrak pasca 2028, karena pengembangan lapangan tersebut membutuhkan investasi besar, sehingga akan diberi kesempatan untuk mengelola blok Masela setelah 2028.
"Logikanya sudah pasti ada perpanjangan. Logikanya dengan metode apapun lapangan ini lebih panjang dari 2028 kalau tidak tidak visibel secara investasi," tutur Sudirman.
‎
Seperti diketahui, proyek di perairan terselatan dari Maluku ini telah dikembangkan sejak ditekennya kontrak bagi hasil ( Production Sharing Contract /PSC) pada 1998. Rencana pengembangan (Plan Of Development/POD) I telah disetujui Menteri ESDM pada 2010 dengan catatan cadanganya 6,97 trilion cubic feet (tcf).
Cadangan baru ditemukan pada 2013 sehingga jumla‎h cadangan baru yang telah disertifikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan TeknologiMinyak dan Gas Bumi (Lemigas) meningkat menjadi 10,73 tcf. Hal itu sebagai dasar penetapan FID yang dijadwalkan pada 2018. (Pew/Ahm)