Ini Investasi Baru Saratoga di 2015

Saratoga Investama menerbitkan Exchangeable Bond senilai US$ 100 juta dengan skema PUT 3 (Penawaran Umum Terbatas) tenor 5 tahun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Mar 2016, 20:51 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2016, 20:51 WIB
Emas
(Foto:Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 48 persen menjadi Rp 923 miliar. Kenaikan laba tersebut terutama didorong oleh realisasi dari valuasi investasi sebesar Rp 1,1 triliun dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, dimana di 2015 telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Presiden Direktur Saratoga Michael WP Soeryadjaya mengatakan, kondisi makro ekonomi mempengaruhi bisnis perusahaan investasi, namun dengan strategi diversifikasi yang tepat, Saratoga mampu mengatasi hambatan dan mengidentifikasi peluang investasi yang menarik.

"Keputusan investasi yang dilakukan selama 2015 telah melalui proses yang detail dan sangat selektif. Kami optimis investasi tersebut akan semakin memperkuat portofolio Saratoga," jelas Michael, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (31/3/2016). 

Michael menambahkan, Saratoga agresif dalam melihat peluang investasi baru, disamping menjaga tingkat disiplin yang ketat yang akan mengarahkan Perseroan menjadi lebih baik. Pada tahun 2015 terdapat lebih dari 100 proposal penawaran dari berbagi peluang investasi yang masuk dimana sebanyak 39 diantaranya sampai tahap due dilligence dan menetapkan 3 investasi baru senilai Rp 300 miliar.

Saratoga mengakuisisi saham PT Agra Energi Indonesia, sebuah Perusahaan yang melakukan tahap awal eksplorasi minyak dan gas yang berfokus pada eksplorasi aset dan laut dalam di Indonesia Timur.

Melalui akuisisi terhadap saham PT Batu Hitam Perkasa, Saratoga mempunyai kepemilikan di Paiton Energy, salah satu IPP terbesar di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan dua unit pembangkit listrik Unit 7/8 dan unit 3 dengan kapasitas total pembangkit 2.035MW dan merupakan bagian dari Paiton Power Station yang melayani jaringan listrik Jawa-Bali.

Aktivitas investasi ketiga dilakukan pada Heyokha Investment, sebuah perusahaan investasi yang memungkinkan Saratoga untuk memperluas kemampuan dalam berinvestasi di ekuitas publik dan swasta.

Untuk mendukung kegiatan investasi, Perseroan berhasil menerbitkan Exchangeable Bond senilai US$ 100 juta dengan skema PUT 3 (Penawaran Umum Terbatas) tenor 5 tahun dan kurs tetap (fixed rate) sebesar 3 persen per tahun (dengan yield to maturity sebesar 3.75%). Transaksi ini menandai pencapaian penting sebagai Perusahaan pertama di Indonesia yang masuk ke dalam pasar obligasi yang terkait surat utang berbasis ekuitas (equity-linked) sejak 2010.

Exchangeable Bond (EB) tersebut tidak hanya mencerminkan kemampuan Saratoga untuk menggali sumber-sumber pendanaan yang bervariasi sambil mengelola efektivitas biaya dan utang, namun juga sebagai inisiatif Saratoga dalam membuktikan bahwa model bisnisnya mampu memonetisasi dan membiayai investasinya. Ini menjadi kunci dari model operasi investasi aktif Saratoga.

Direktur Keuangan Saratoga Jerry Ngo menambahkan, sumber pendapatan selama 2015 juga berasal dari pendapatan dividen empat perusahaan investasi yakni Adaro, MPM, TWU, dan NRC sebesar Rp 191 miliar. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya