Jurus Pemerintah Wujudkan Tujuan Nasional

Pemerintah menyiapkan konsep baru musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) 2017.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Apr 2016, 15:28 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 15:28 WIB
20160212-Asian-Development-Bank-Jakarta-Jokowi-Takehiko-Nakao-FF
Menteri Bappenas Sofyan Djalil (kanan) memberikan keterangan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2). Dalam pertemuan tersebut ADB menyampaikan dukungan pembiayaan untuk Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah menyiapkan konsep baru menyelenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Tidak ada lagi pengumpulan ribuan orang di sebuah tempat untuk memaparkan semua daerah.

"Besok kita akan mulai Musrenbangnas, tapi tidak pola dulu lagi. Pola dulu  ngumpul semua dipanggil, sampai ribuan orang datang ke Bidakara. Kali ini tidak ada formalitas seperti itu, yang penting diskusi langsung antara Bappenas, kementerian/lembaga, dan daerah. Jadi sinkronisasi antar kementerian/lembaga, dan sinkronisasi kementerian/lembaga dan daerah," jelas Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Proses yang baru ini dalam rangka penguatan institusi Bappenas. Bappenas nanti bisa menjadi integrator merencanakan dan mengalokasikan anggaran untuk program-program pemerintah terutama non-operasional.

"Musrenbang akan berlangsung selama dua minggu, waktu acara terakhir nanti penutupan ceremony akan dilakukan di istana cuma dengan dihadiri oleh para gubernur saja," ujar dia.

Pola Musrenbang baru ini akan mengintegrasikan berbagai kementerian/lembaga dengan pemerintah daerah dalam sebuah pembangunan. Konsep manajer yang mengelola anggaran pun akan ditinggalkan sehingga program kementerian/lembaga dengan daerah tidak berjalan masing-masing.

"Kita menyadari bahwa kalau diserahkan kepada kementerian/lembaga saja, akhirnya sinkronisasi antar-kementerian/lembaga tidak terjadi, sehingga mungkin satu kementerian/lembaga mungkin bagus dari pandangan kementerian/lembaga. Tapi untuk tujuan nasional tidak tercapai, seperti yang contoh klasik yang dikatakan adalah waduk jadi irigasi tidak ada, sawah jadi irigasi tidak ada, pelabuhan jadi jalan tidak ada, pelabuhan jadi listrik tidak ada. karena pendekatan sangat sektoral," papar Sofyan.

"Sekarang kita itu perencanaan dan waktu bicara tentang koordinasi Musrenbang itu kita duduk dengan meja bundar. Dengan begitu akan lebih tersinkronisasi sehingga tujuan sektor tercapai, tujuan nasional tercapai," kata mantan Menko Perekonomian itu. (Ahmad R/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya