Perusahaan Properti Ini Kantongi Penjualan 40% dari Target

Pada tahun ini Cowell Development menargetkan penjualan proyek propertinya sebesar Rp 1,5 triliun.

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 23 Mei 2016, 14:01 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 14:01 WIB
Ahok Akan Keluarkan Moratorium Pembangunan Apartemen
Suasana gedung apartemen di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Kamis (7/5/2015). Pemprov DKI akan mengeluarkan moratorium (penundaan sementara) pembangunan apartemen di Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Cowell Development Tbk hingga April 2016 mengantongi penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar 40 persen dari target pada tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Perseroan optimistis target penjualan tersebut dapat tercapai sampai akhir 2016.

Deputy Sales Director Cowell Development HenryLango, mengatakan target penjualan pemasaran tahun ini meningkat tipis dibandingkan realisasi marketing sales pada 2015 sebesar Rp 1,4 triliun.

Menurut dia, tahun ini penjualan akan dibukukan dari beberapa proyek perusahaan yang sudah berjalan (existing). Salah satunya dari penjualan unit apartemen Lexington Residence, Jakarta Selatan.

"Dari proyek Lexington Residence saja kami sudah bukukan penjualan sekitar Rp 300 miliar. Proyek hunian ini sudah terjual sekitar 80 persen dari total 419 unit yang dipasarkan," papar Henry yang ditulis Liputan6.com, Senin (23/5/2016).

Lexington Residence terdiri dari dua tower apartemen yakni La Terrase dan The Tower. Saat ini pengerjaan konstruksi tower La Terrase telah melakukan proses pengecoran atap (topping off), dan dilanjutkan topping off The Tower pada awal Agustus 2016. Sedangkan serahterima seluruh unit kepada pembeli ditargetkan pada akhir tahun ini atau awal 2017.

Sales Director Cowell Development Dewi Leman, menambahkan selain lokasinya yang stategis di Jalan Deplu Raya, Jakarta Selatan, yang dekat dengan Pondok Indah dan TB Simatupang, keunggulan proyek Lexington Residence terletak pada konsepnya yang benar-benar sebagai hunian, sehingga fasilitas yang disiapkan juga hanya untuk keperluan penghuni. Tidak ada pusat ritel dan komersial sehingga penghuni benar-benar merasa aman dan nyaman.

Dia menyebutkan hampir 80 persen pembeli unit apartemen tersebut adalah orang Jakarta Selatan. Mereka sudah merasakan nyamannya tinggal di wilayah yang memiliki sarana serba komplit, atau orang tua yang enggan jauh dari anaknya dan memutuskan untuk membeli unit hunian di dekat rumahnya. Pasar lain adalah perusahaan-perusahaan asing yang berkantor di Pondok Indah atau koridor TB Simatupang.

"Banyak orang Jakarta Selatan yang beli untuk anaknya supaya tetap bisa dekat  rumahnya. Kalau beli landed house di daerah yang mungkin agak berat karena sudah di atas Rp 10 miliar. Namun apartemen cukup dengan Rp 2 miliar-Rp 3 miliar saja," ungkap Dewi.

Dengan lokasi dan pasar yang besar, menurut Henri, unit apartemen Lexington Residence menjanjikan kenaikan harga sekitar 10-20 persen per tahun, dan kenaikan capital gain sekitar 15-20 persen per tahun. Demikian juga dengan rental yield cukup menjanjikan, mengingat banyak ekspatriat yang bekerja di Jakarta Selatan.

Dia menyebutkan di kawasan tersebut saat ini harga sewa unit studio minimal US$ 1.000 per bulan, atau sekitar Rp 13 juta- Rp 14 juta per bulan, atau hanya Rp 420 ribu per hari. Harga itu lebih murah dibandingkan orang asing tersebut menginap di hotel.

Harga unit apartemen di proyek tersebut bervariasi sesuai tipe dan luas bangunan, namun range harganya mulai dari Rp 1,2 triliun hingga Rp 3,8 triliun.

Tahun ini Cowell Development memilih fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek eksisting termasuk Lexington Residence. Sedangkan pada 2017 perseroan sudah menyiapkan dua proyek high rise building.

Chief Technical Officer (CTO) Cowell Development, Thomas Pramono menegaskan tahun depan perusahaan akan meluncurkan dua proyek prestisius di Jakarta, yakni satu proyek hunian vertikal yang dilengkapi fasilitas ruko. Dan satu lagi properti terpadu (mixed use) yang terdiri dari apartemen, ritel dan rumah sakit.(Muhammad Rinaldi/Nrm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya