Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bakal meresmikan‎ operasi kereta pelabuhan Tanjung Priok pada 1 Juni 2016. Dengan pengoperasian kereta pelabuhan ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu di pelabuhan atau dwelling time.
Deputi II Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, kehadiran kereta pelabuhan maka akan mengurangi kepadatan di jalan raya karena pengangkutan barang dilakukan menggunakan kereta. Memang, saat ini kereta pelabuhan telah beroperasi, namun baru benar-benar diresmikan pada 1 Juni 2016.
"Sekarang sudah operasi tapi secara resminya 1 Juni," kata dia di Gedung BPPT Jakarta seperti ditulis Selasa (31/5/2016).
Saat ini, dia mengatakan waktu tunggu di Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 3,5 hari. Meski tak secara rinci, namun dipastikan waktu tunggu di pelabuhan bakal berkurang dengan adanya kereta tersebut.
Baca Juga
 "Sebetulnya dia beda moda. Kalau jamnya kita belum hitung. Kalau semua perusahaan di daerah Jababeka pakai kereta bisa sepertiga output Tanjung Priok bisa langsung," ujar dia.
Agung mengatakan, dampak pengurangan dwelling time ini paling tidak akan terasa dalam waktu 1 bulan. "‎(Dwelling time) Di sekitar 3,5 hari sekarang.‎ Itu sudah cukup. Tapi Pak Presiden ingin di bawah 3 kita upayakan," papar dia.‎
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli sempat meninjau langsung pengoperasian kereta pelabuhan Tanjung Priok pada 18 Februari 2016 lalu. Dalam kunjungan tersebut, Rizal mengatakan ‎pengoperasian kereta pelabuhan dapat memangkas dwelling time menjadi 2 hari namun dilengkapi oleh kesiapan operasi di pelabuhan.‎
"Jadi hari ini kunjungan kami setelah berapa lama ingin melihat kemajuan Tanjung Priok.‎ Terutama soal dwelling time seperti diketahui, sebelumnya dwelling 7-8 hari sekarang 3,5 hari. Nanti kalau keretanya jalan, perbaikan single windows jalan kita harapkan kurang 2 hari," kata dia Rizal waktu itu.
Dia juga menuturkan, kereta pelabuhan juga memberikan manfaat untuk mengurangi kepadatan di jalan. Rizal meyakini, kereta pelabuhan mengurangi kemacetan di Tanjung Priok sekitar sepertiganya.
"Esensinya seluruh dunia pelabuhan ada kereta api langsung sehingga diperiksa langsung dipindah kontainer ke kereta api sehingga efisien dan murah. Kami yakin akan mengurangi kemacetan Priok sepertiganya," ujar dia. (Amd/Ahm)