Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (Britain Exit/Brexit) bisa menyebabkan gejolak di pasar keuangan dunia. Namun begitu, dampak ini diprediksi hanya bersifat sementara.
Menurut dia, pasar keuangan dunia nantinya akan melakukan penyesuaian saat Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa.
"Apa pun keputusannya, keluar atau tetap tentu ada gejolak di pasar uang. Tapi, biasanya sifatnya temporer sampai terjadi penyesuaian-penyesuaian baru," kata dia di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Jumat (24/6/2016).
Rizal Ramli mengatakan, bila Brexit menyebabkan guncangan di Eropa, hal itu tak berlaku pada perekonomian Indonesia.
"Terkait dampaknya ke Indonesia relatif kecil, itu kan punya pengaruh besar terhadap Inggris sendiri, sama negara Eropa. Tapi khusus Indonesia dampaknya relatif kecil," jelas dia.
Inggris dipastikan akan hengkang dari Uni Eropa menyusul hasil referendum yang menunjukkan kemenangan di kubu Brexit. Seperti melansir CNN, saat ini jumlah perhitungan suara telah mencapai 98 persen.
Sementara, jumlah suara yang diperoleh kubu pro Brexit sekitar lebih dari 51 persen, jauh melampaui mereka yang menginginkan Inggris tetap berada di UE, yakni 48 persen.
Sebelumnya, Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP) Nigel Farage lebih dulu telah menyatakan bahwa 24 Juni merupakan hari kemerdekaan Inggris mengingat sejak awal referendum digelar kubu pro Brexit memimpin perolehan suara.
Nigel Farage mengklaim kemenangan serta merayakan "kemerdekaan" dengan mengatakan, "Ini adalah kemerdekaan bagi Inggris Raya."