Posko Angkutan Lebaran Ditutup, Kasus Tol Brebes Jadi Rapor Merah

Untuk mengantisipasi macet parah di Tol Brebes Timur tak terulang, Kementerian PUPR mempercepat upaya pembangunan jalan tol Trans Jawa.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Jul 2016, 12:41 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 12:41 WIB
20160703-Pintu Tol Brebes Timur Macet Parah, Kendaraan Mengular Hingga 20 Km
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Hingga pukul 13.00 WIB, antrean kendaraan di Jalur teraebut telah mencapai 20 kilometer. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Posko Angkutan Lebaran 2016 telah ditutup pada Senin ini. Secara keseluruhan, arus mudik dan arus balik berjalan cukup lancar namun kemacetan yang cukup panjang dan lama di tol Brebes Timur menjadi perhatian lebih agar tak terulang lagi ke depannya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengungkapkan, tahun ini ada yang menjadi catatan bagi pemerintah dalam penyelenggaraan mudik, yaitu kejadian macet parah di exit tol Brebes Timur atau lebih sering disebut Brexit.

"Untuk jalan tol, kami prihatin dengan kemacetan dan kejadian di tol. Sebetulnya bukan ditol tapi dampaknya sampai di tol. Ini jadi evaluasi kami," kata Basuki di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (18/7/2016).

Untuk mengantisipasi hal itu terulang kembali, pihaknya akan mempercepat upaya pembangunan jalan tol Trans Jawa. Dengan demikian, nantinya setiap kali penyelenggaraan mudik para pengguna jalan tol akan lebih terurai sehingga tidak memicu kemacetan parah.

Selain itu, dikatakan Basuki untuk mengurangi kemacetan di dalam jalan tol sendiri, akan ada beberapa perbaikan pengaturan, seperti di rest area.

"Ke depan hal-hal yang akan dan sudah dilakukan pertama menambahkan tempat istirahat di tol, mungkin bukan full service tapi minimalis seperti toilet dan ibadah pasti ada," tegas Basuki.

Rest area ini nantinya akan dibangun di setiap 10 kilometer (km) di sepanjang jalan tol. Dengan begitu para pengguna jalan tol tidak harus menumpuk di satu rest area yang memiliki fasilitas kelas A.

Untuk jalan non tol, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan juga PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam pembuatan fly over ataupun under pass untuk mengurangi kemacetan akibat perlintasan sebidang.

"Di sekitar brebes, Pekalongan, Klonengan, Sumpiuh, dan Paguyangan tahun ini akan kita kerjakan. Enam bulan akan selesai," tegas Basuki.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya