Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengebut penyediaan infrastruktur kelistrikan. Salah satunya melalui percepatan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan di Gedung MPR DPR, Senayan Jakarta, Selasa (16/8/2016)
"Perihal penyediaan listrik, program 35.000 MW terus dipacu. Program 35 ribu MW kita pantau secara ketat dan cermat," tuturnya.
Advertisement
Jokowi mengatakan, pemerintah akan mengawal penuh program tersebut agar terealisasi dengan baik dan lancar. Sehingga, target rasio elektrifikasi pemerintah bisa tercapai. Atau dengan kata lain, seluruh rakyat Indonesia bisa nikmati listrik.
"Rasio elektrifikasi pada 2019 diharapkan bisa mencapai 100 persen," tambahnya.
Jokowi melanjutkan, dampak lebih jauh dari hal tersebut adalah tak ada lagi byar pet atau krisis listrik di sejumlah daerah yang kini masih kurang pasokan. Dunia usaha pun tidak akan terganggu dengan persoalan listrik.
"Usaha kecil dan industri rumah tangga dapat berjalan lancar dan anak-anak dapat belajar di malam hari dengan penerangan lampu listrik yang memadai," tuturnya.
Dalam membangun infrastruktur itu, Jokowi menegaskan pemerintah tidak mengabaikan faktor kelestarian alam. Salah satu buktinya adalah dengan mendorong lebih banyak penggunaan energi baru dan terbarukan sebagai sumber pembangkit tersebut.
"Pemenuhan target rasio kelistrikan juga mengutamakan penggunaan energi baru dan terbarukan," jelasnya.