Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada hari ini. Dari data kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level 13.267, melemah dibandingkan hari sebelumnya yaitu 13.252 per dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir ini ternyata tidak membuat BI khawatir. Menurutnya, pelemahan masih dalam koridor yang wajar.
"Selama pelemahannya itu masih dalam range yang wajar dan juga sesuai dengan pergerakan kurs di internasional di antara negara tangga, ya wajar saja. Jadi perkembangan dua hari tidak perlu dikhawatirkan," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung Bank Indonesia, Kamis (25/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dikatakan Mirza, meski melemah, rupiah dinilai masih cukup tegar jika dibandingkan dengan kurs mata uang negara lain seperti Tiongkok, Turki, Brasil dan beberapa negara berkembang lainnya.
Adanya beberapa isu yang berasal dari The Fed terkait FOMC, Mirza mengaku sudah menjadi hal yang wajar apabila banyak spekulan-spekulan dan beberapa pejabat The Fed yang memberikan pernyataan ikut mempengaruhi pasar. "Jadi menurut saya wajar saja, nanti setelah itu juga akan normal lagi," tutur dia.
Dengan angka nilai tukar rupiah yang mencapai 13.267 per dolar AS, Mirza menegaskan masih mencerminkan fundamental Indonesia.
Namun demikian, ia memastikan Bank Indonesia akan selalu mengawasi pasar jika dirasa volatilitas rupiah mulai berlebihan. "Kalau ditanya kurs sekarang 13.200, tidak apa-apa," tutup Mirza.
Kurs tengah Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah selama tiga hari berturut-turut mengalami pelemahan. Hari ini berada di angka 13.267 per dolar AS, satu hari sebelumnya 13.252 per dolar AS, dan dua hari lalu sebesar 13.216 per dolar AS. (Yas/nrm)