Dolar AS Pagi Ini Berapa? Cek di Sini

Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan domestik tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 16.400 hingga 16.550 per dolar AS hari ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 20 Mar 2025, 10:29 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 10:17 WIB
Tertekan, Rupiah Terjun ke Level Rp16.283 per Dolar AS
Selain rupiah, pada penutupan perdagangan, Senin (13/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS setelah pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebutkan bahwa pelemahan dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang mendorong penguatan rupiah.

"Rupiah memiliki peluang menguat setelah Ketua The Fed memberikan sinyal dovish dengan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS serta mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini," ujar Lukman dikutip dari ANTARA, Kamis (20/3/2025).

Jerome Powell memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat turun dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen. Selain itu, suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) diperkirakan akan turun dari level saat ini 4,25-4,50 basis poin menjadi 3,75-4,00 basis poin.

Berdasarkan data dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), pasar sebelumnya memang telah memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran tersebut.

Namun, proyeksi terbaru mengenai ekonomi AS menjadi perhatian utama pasar global, terutama karena kekhawatiran akan potensi resesi akibat kebijakan perdagangan yang agresif.

Sentimen Pasar Dipengaruhi Risiko Resesi dan Inflasi

Saat ini, sentimen pasar juga tertekan oleh kekhawatiran meningkatnya tarif impor AS yang berpotensi memperburuk inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas, serta membuat investor mencermati potensi penurunan suku bunga oleh The Fed di paruh kedua 2025.

Meski demikian, Lukman mengingatkan bahwa penguatan rupiah kemungkinan akan terbatas karena sentimen domestik masih belum stabil. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah kondisi pasar saham dalam negeri.

Pada Selasa (18/3), Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan trading halt setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5 persen. Penurunan IHSG dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kondisi perekonomian, defisit anggaran, penurunan peringkat saham, hingga isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani.

 

Promosi 1

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Hari Ini Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp16.413 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan memastikan keseimbangan supply dan demand di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan domestik tersebut, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran 16.400 hingga 16.550 per dolar AS hari ini.

Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah terpantau melemah sebesar 38 poin atau 0,23 persen ke level 16.493 per dolar AS dibandingkan sebelumnya 16.531 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya