Nasib Tambang Pongkor Bergantung pada Harga Emas‎ Dunia

Saat ini Antam sendiri memiliki izin penambangan di wilayah Pongkor mencapai 6000 hektare (ha).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Sep 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 14:31 WIB
20160713- Harga Emas Turun Rp 10.000per gram-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas menunjukan emas batangan di Jakarta, Rabu (13/7). Harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibuka turun Rp 10.000/gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pongkor - Cadangan tambang emas milik PT Antam (Persero) Tbk yang berlokasi di Pongkor, Bogor diperkirakan akan habis pada 2019. Namun perusahaan memastikan masih bisa melanjutkan aktivitas penambangan.

Svp Corporate Secretary PT Antam Trenggono Sutioso‎ menjelaskan kelanjutan aktivitas penambangan itu tergantung dari harga emas dunia.

"Jadi kalau biaya produksi bisa kita tekan seminim mungkin sedangkan harga emas dunia itu terus naik, kita masih ada harapan untuk tetap menambang," kata dia saat berbincang dengan wartawan di Area Tambang Pongkor, Bogor, Rabu (14/9/2016).

Hanya saja, aktivitas penambangan itu bukan untuk memproduksi emas-emas dari mulut tambang yang sudah ada, melainkan untuk mencari sumber cadangan emas‎ baru di sekitar lokasi.

Saat ini Antam sendiri memiliki izin penambangan di wilayah Pongkor mencapai 6000 hektare (ha). Saat ini lahan yang baru tergali hanya sekitar 500 ha.

Adapun cadangan emas di Pongkor dari mulut tambang yang saat ini berproduksi tersisa 1,6 juta ton bijih emas. Efektifitas produksi sendiri, dari 1 ton batuan yang diledakkan, hanya memiliki kandungan emas 5 gram. Berbeda dari lima tahun lalu yang mencapai 15-20 gram.

"Hanya ada beberapa kendala di kami, di mana kegiatan eksplorasi tidak boleh dilakukan di taman-taman nasional, sementara daerah sini mayoritas taman nasional," papar dia.

Dengan kendala itu maka hanya bisa dimungkinkan bagi Antam untuk melakukan kegiatan penambangan di bawah tanah. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya