Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada Selasa pekan ini. Belum ada sentimen yang cukup kuat untuk mendorong rupiah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (11/10/2016), rupiah dibuka di angka 12.985 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 12.977 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di ksiaran 12.978 per dolar AS hingga 13.018 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun rupiah mampu menguat 5,75 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JIsdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 12.992 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 12.969 per dolar AS.
Analis Forextime Lukman Otunuga menjelaskan, program tax amensty berhasil menarik dana-dana yang disimpan di luar negeri kembali ke Indonesia. Dana repatriasi aset tersebut dapat digunakan untuk membantu pemerintah menutup defisit fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada hari Senin, penguatan tersebut karena optimisme pasca penampilan Hillary Clinton yang stabil dalam debat pilpres putaran kedua meningkatkan selera akan aset pasar berkembang.
"Walaupun Asian Development Bank baru-baru ini memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia untuk tahun 2016 dan 2017, prospek Indonesia secara umum masih tetap optimistis apabila program amnesti pajak berhasil," jelas dia. (Gdn/Ndw)
Â