Strategi BPH Migas agar Tekan Harga Gas

BPH Migas menyatakan kurang tepat bila pungutannya dipangkas untuk menurunkan harga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Nov 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 18:00 WIB
PGN kembali memperluas infrastruktur jaringan gas bumi di Semarang, Jawa Tengah.
PGN kembali memperluas infrastruktur jaringan gas bumi di Semarang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan pihaknya sedang mencari biaya yang tidak efisien untuk menurunkan harga gas bumi di tingkat konsumen.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, saat ini dilakukan penyisiran biaya pembentukan harga gas, untuk mencari yang tidak efisien sehingga dapat dikurangi. Hal itu harga gas lebih murah.

‎"Sekarang yang paling utama inefisiensinya dari hulu ke hilir. Itu dicari mana yang tidak efisien‎," kata Andy, di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/11/2017).

Namun ketika ditanyakan hal yang tidak efisien, Andy tidak bisa menyebutkan. Dia juga belum mengetahui formula yang akan digunakan untuk menurunkan harga gas. "‎Tanya pak menteri saja. Saya belum tahu, belum ditetapkan," ucap Andy.

Terkait dengan pungutan BPH Migas atas proses jual beli gas‎, yang rencananya dipangkas untuk menurunkan harga gas. Andy menilai hal tersebut kurang tepat lantaran besaran pungutannya  kecil.

‎"Iuran BPH Migas itu kecil jumlahnya. Nanti ada faktor pembagi deminator dan sebagainya, tidak bisa," tutur Andy. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya