Liputan6.com, Jakarta Industri perfilman di Indonesia belum bisa berkembang seperti industri perfilman di beberapa negara lain. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu strategi khusus agar industri kreatif ini terus tumbuh.
CEO MD Entertainment Manoj Punjabi mengatakan, perlu banyak dorongan untuk industrialisasi di bidang film. Caranya, dengan mendorong pembentukan sekolah khusus di bidang komersialisasi film. Adanya sekolah ini diharapkan dapat membentuk pola pikir masyarakat terhadap industrialisasi film.
Advertisement
Baca Juga
"Solusinya apa, pendidikan, kita perlu sekolah yang pola pikir komersial. Buat film bagaimana mengerti komersial apa. Kalau tidak bisa bikin film komersial tidak bisa jadi industri," kata dia dalam Rakornas Kadin di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Senin (21/11/2016).
Kurang berkembangnya perfilman Indonesia terlihat dari jumlah rumah produksi atau production house. Saat ini Indonesia hanya memiliki delapan sampai sembilan rumah produksi yang hanya menguasai 27 juta penonton atau pangsa pasar di Indonesia.
"Jadi, kalau ngomong perfilman ada production house. Di sini ada banyak, tapi yang punya market share hanya delapan sampai sembilan production house tahun ini bisa mencapai 27 juta penonton hanya dengan delapan sampai sembilan production house," kata dia.
Dia menambahkan kurang berkembangnya industri film juga terlihat dari jumlah penonton. Dia bilang, saat ini hanya ada delapan film yang penontonya menembus angka di atas 1 juta penonton.
"Jadi yang menjadi tantangan adalah pola pikir. Hanya tahun ini delapan film yang tembus di atas 1 juta, 8 film total 20 juta penonton kurang lebih," kata dia. (Amd/Gdn)