Liputan6.com, Jakarta - Sektor industri manufaktur bakal menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan pemerintah demi mewujudkan cita-citanya tersebut.
Managing Director CORE Indonesia Hendri Saparini menyatakan dari industri manufaktur tersebut yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan yang lain adalah industri makanan dan minuman.
Hendri mengaku, masih tingginya pertumbuhan industri makanan dan minuman ini ditopang tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia.
"Industri makanan dan minuman tahun depan diperkirakan tumbuh di kisaran 8 persen," kata Hendri seperti ditulis Sabtu, (26/11/2016).
Baca Juga
Ia mengatakan, pertumbuhan industri makan dan minuman ini setiap tahun memang cukup tinggi. Dari 2011 hingga 2016 setidaknya memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 7,8 persen.
Meningkatnya konsumsi industri makanan dan minuman, menurut Hendri juga ditopang oleh stabilnya pertumbuhan permintaan domestik sejalan dengan meningkatnya populasi dan jumlah penduduk.
Bahkan, dia melihat, dari sisi ekspor produk industri makanan dan minuman akan tetap mampu berkompetisi dengan produk-produk lainnya khususnya di kawasan Asia.
"Harga bahan baku tahun depan termasuk yang diimpor diperkirakan masih relatif stabil sejalan dengan harga komoditas global yang diperkirakan tidak mengalami peningkatan signifikan.
Dengan penopang di industri makanan dan minuman ini, Hendri memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur tahun depan bisa mencapai 4,2 persen. (Yas/Ahm)
Advertisement