Harga Emas Mampu Merangkak Naik

Harga emas di pasar spot berada di kisaran US$ 1.176,45 per ounce hingga US$ 1.176,65 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Des 2016, 07:12 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 07:12 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas mampu bangkit pada perdagangan Jumat kemarin. Namun memang tekanan terhadap harga emas belum berakhir seiring semakin pastinya rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed).

Mengutip The Bullion Desk, Sabtu (3/12/2016), harga emas di pasar spot berada di kisaran US$ 1.176,45 per ounce hingga US$ 1.176,65 per ounce. Harga tersebut naik jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka US$ 1.160,80 per ounce yang merupakan level terendah sejak Februari lalu.

"Investor tak ingin harga emas terus berada di level terendah. Mereka mencoba untuk merangkak kembali," jelas Kepala Analis Logam Mulia Marex Spectron, David Govett.

Perhatian pelaku pasar terus tertuju dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed. Beberapa data-data ekonomi yang keluar akan menjadi pedoman dari pelaku pasar untuk melihat apakah Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga di bulan ini atau tidak.

Kenaikan suku bunga akan sangat berpengaruh kepada harga emas. Jika suku bunga naik maka emas harus bertarung dengan instrumen investasi lain yang memberikan keuntungan bunga.

"Dengan semakin pastinya rencana kenaikan bunga akan mendorong penguatan dolar AS sehingga menekan harga emas," tambah Govett.

Sedangkan untuk harga spot perak tidak berubah di US$ 16,54 per ounce dan paladium turun US$ 1 ke US$ 745 per ounce. Untuk platinum berada di level US$ 913 per ounce. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya