Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh hingga ke level terendah dalam 10 bulan. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan harga minyak melonjak pengaruhi harga emas.
Pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), harga emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex turun US$ 14,10 per ounce ke level US$ 1.176,60. Harga perak di divisi Comez turun tipis menjadi US$ 16.555 per ounce.
Penguatan laporan data tenaga kerja ADP dan survei ISM Chicago business telah menekan harga emas ke level terendah. Berdasarkan data ADP, data tenaga kerja naik menjadi 216 ribu pada November, dan ini melebihi harapan pasar.
Rilis data ekonomi tersebut mendorong spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve segera menaikkan suku bunga. Data ekonomi positif juga mendorong kenaikan indeks dolar AS.
Baca Juga
Pertemuan OPEC di Vienna, Austria juga akhirnya memutuskan memangkas produksi minyak. Hasil pertemuan itu mendorong lonjakan harga minyak. Kenaikan harga minyak itu sedikit membantu harga emas dan perak.
Mengutip laman Kitco, Kamis (1/12/2016), ketidakpastian referendum Italia pada 4 Desember soal reformasi konstitusi juga akan mempengaruhi harga emas.
Advertisement
Hasil keputusan referendum Italia dapat membantu mendorong harga emas di tengah ketidakpastian. Bila melihat secara bulanan, harga emas turun 7,9 persen sepanjang November 2016, dan terbesar pada 2016.