Harga Emas Susut ke Level Terendah dalam 10 Bulan

Rilis data ekonomi AS positif mendorong kenaikan indeks dolar AS sehingga menekan harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Des 2016, 06:48 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 06:48 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas jatuh hingga ke level terendah dalam 10 bulan. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan harga minyak melonjak pengaruhi harga emas.

Pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), harga emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex turun US$ 14,10 per ounce ke level US$ 1.176,60. Harga perak di divisi Comez turun tipis menjadi US$ 16.555 per ounce.

Penguatan laporan data tenaga kerja ADP dan survei ISM Chicago business telah menekan harga emas ke level terendah. Berdasarkan data ADP, data tenaga kerja naik menjadi 216 ribu pada November, dan ini melebihi harapan pasar.

Rilis data ekonomi tersebut mendorong spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve segera menaikkan suku bunga. Data ekonomi positif juga mendorong kenaikan indeks dolar AS.

Pertemuan OPEC di Vienna, Austria juga akhirnya memutuskan memangkas produksi  minyak. Hasil pertemuan itu mendorong lonjakan harga minyak. Kenaikan harga minyak itu sedikit membantu harga emas dan perak.

Mengutip laman Kitco, Kamis (1/12/2016), ketidakpastian referendum Italia pada 4 Desember soal reformasi konstitusi juga akan mempengaruhi harga emas.

Hasil keputusan referendum Italia dapat membantu mendorong harga emas di tengah ketidakpastian. Bila melihat secara bulanan, harga emas turun 7,9 persen sepanjang November 2016, dan terbesar pada 2016.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya