Gempa Aceh, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman

Pertamina menyatakan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke daerah Aceh masih berjalan norma usai gempa Aceh.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Des 2016, 11:03 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 11:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke daerah Aceh masih berjalan norma usai gempa Aceh yang terjadi pada Rabu (7/12/2016). Terdapat beberap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami kerusakan akibat gempa aceh tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina telah melakukan identifikasi ke fasilitas penyaluran BBM pasca gempa dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Aceh.

Dari identifikasi tersebut terdapat beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mengalami kerusakan. Namun ada juga SPBU yang tidak mengalami kerusakan sehingga masih bisa melayani pembelian bahan bakar masyarakat.

 "Kami telah identifkasi, ada beberapa SPBU yang mengalami kerusakan," kata Wianda, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (7/12/2016). 

Oleh sebab itu, Pertamina akan fokus memasok BBM ke SPBU yang masih beroperasi sembari memperbaiki fasilitas SPBU yang rusak karena gempa Aceh tersebut. "Jadi masih ada SPBU lain yang tidak mengalami kerusakan, SPBU itu masih melayani," tutur Wianda.

"Distirbusi masih berjalan, masyarakat diarahkan untuk mengisi BBM di SPBU yang tidak mengalami kerusakan," tutup Wianda.

Untuk diketahui, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi ini, Rabu (7/12/2016). Hasil analisis peta tingkat guncangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan dampak dari gempa Aceh berupa guncangan kuat terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pidie Jaya.

"Daerah yang terkena dampak yaitu Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Seluruh wilayah tersebut diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa berupa kerusakan ringan, seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Menurutnya, gempa sangat kuat sempat dirasakan warga selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie.

"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh," kata dia.

Ia menyebutkan bangunan yang roboh terdapat di Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu, sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga Kabupaten Pidie juga roboh dan menimpa penghuninya dalam peristiwa gempa Aceh tersebut. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya