Kaleidoskop Bisnis April: Pintu Penerimaan CPNS Kembali Dibuka

Saat penerimaan PNS kembali dibuka oleh pemerintah, berbondong-bondong para pencari kerja berebut mendaftar.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Des 2016, 07:45 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 07:45 WIB
Penerimaan CPNS
Penerimaan CPNS

Liputan6.com, Jakarta Profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pandangan jika menjadi PNS akan mampu menjamin kehidupan sampai di hari tua menjadi salah satu sebabnya.

Tak heran, saat penerimaan PNS kembali dibuka oleh pemerintah, berbondong-bondong para pencari kerja berebut mendaftar.

Asa para pencari kerja sempat terhenti saat pemerintah mengumumkan untuk menghentikan sementara (moratorium) penerimaan CPNS di tahun ini. Pemerintah beralasan ingin memaksimalkan kinerja PNS yang sudah ada.

Moratorium juga salah satu upaya untuk mengejar target ideal PNS sebanyak 1,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi kala itu mengungkapkan, untuk merampingkan PNS, pihaknya melakukan pendekatan moratorium dan negative to zero growth. Perampingan jumlah PNS juga dilakukan sedari sekolah kedinasan.

Dia juga memastikan meski terjadi perampingan, pemerintah ikut memperbaiki kinerja PNS. "Yang sesuai UU itu yang berintegritas, berdisiplin, berpendidikan, profesional, kompeten, inovatif. Bisa mengakses komputer, cakap berbahasa dan komunikasi, disiplin tinggi, harus dibenahi dan dirasionalisasi," kata Yuddy.

Para pencari kerja kembali semringah saat pemerintah mengumumkan jika tak memberlakukan moratorium pada beberapa posisi tertentu.

"Moratorium kecuali pendidik, tenaga kesehatan, penegak hukum, penyuluh ekonomi ada pertanian, peternakan, perikanan," ujar Menteri Yuddy.

Proses rekrutmen CPNS untuk tenaga-tenaga tersebut tetap dilakukan sesuai mekanisme seperti biasa. Salah satunya jadwal seleksi dan tes yang diumumkan ke publik.

Formasi Penerimaan CPNS

Pemerintah mengungkap secara detail  seleksi CPNS dibuka hanya untuk beberapa jabatan atau formasi tertentu. Ada empat kelompok bidang yang direkrut pemerintah sebagai abdi negara.

Pertama, untuk program wajib yang meliputi kesehatan, pendidikan (guru dan dosen), dan penanggulangan kemiskinan. Kedua, program prioritas yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan poros maritim, pembangunan ketahanan energi dan pembangunan ketahanan pangan.

Adapun ketiga, tenaga penegak hukum dan terakhir atau keempat kebutuhan tenaga kerja untuk program dukungan reformasi birokrasi.

Pada jabatan untuk program prioritas, yakni pembangunan ketahanan pangan meliputi 20 jabatan. Pada program penegak hukum, terdapat 36 jabatan, dan pembangunan dukungan reformasi birokrasi meliputi 52 jabatan.

Upaya mencari kebutuhan pasti formasi ini, Kementerian PANRB melakukan proses pengumpulan formasi dari masing-masing daerah. Pemerintah daerah (pemda) diminta mengisi satu formulir yang disebut e-formasi. April menjadi batas waktu pengisian e-formasi.

Terkait batas waktu ini, pemerintah bahkan membuat ultimatum bahwa jika sampai batas waktu masih terdapat daerah yang belum mengisi e-formasi dengan benar, atau masih di bawah 50 persen, maka daerah tersebut tidak akan mendapatkan formasi CPNS untuk 2016 ini.

Aplikasi e-formasi sudah diterapkan Kementerian PANRB sejak 2014. Seluruh instansi pemerintah yang mengajukan permohonan tambahan formasi CPNS tidak lagi menggunakan cara manual dengan datang ke Kementerian PANRB, namun harus dapat melalui aplikasi e-formasi.

Waktu Pelaksanaan Tes CPNS

 

Usai mengumumkan kebutuhan formasi, Kementerian PANRB menyatakan pendaftaran penerimaan CPNS dilaksanakan pada pada Juli. Sementara pelaksanaan seleksi CPNS dimulai Agustus. Dengan demikian, pengumuman bisa berlangsung pada Oktober atau November.

Proses pendaftaran maupun ujian CPNS 2016 baru akan dilaksanakan setelah pemerintah menghitung formasi kebutuhan CPNS dari seluruh instansi maupun bidang-bidang pekerjaan.

Adapun formasi kebutuhan PNS yang disodorkan Kementerian/Lembaga mencapai 150 ribu orang. Ini antara lain di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebanyak 81 ribu.

Pemerintah mengutamakan penerimaan CPNS bagi putra-putri terbaik di sekolah ikatan dinas pemerintah sebanyak 11 ribu orang. Selanjutnya kebutuhan penerimaan CPNS di bidang kesehatan, seperti dokter, perawat dan bidan mencapai 43 ribu orang.

Adapula penerimaan CPNS guru yang menyandang gelar Sarjana dan berada di pulau-pulau terluar dan tertinggal (garis depan) mencapai 3.000 orang, serta pengangkatan guru honorer menjadi PNS di garis depan sekitar 2.000 orang.  

Sisanya 22 ribu kursi penerimaan CPNS akan dibagi-bagi untuk instansi atau bidang yang sangat membutuhkan, seperti LIPI, BATAN, penyuluh pertanian.

Seleksi Dijamin Bebas KKN

Menteri Yuddy Chrisnandi mengakui dalam proses seleksi CPNS pernah ada sistem yang tidak adil. Hal ini terbukti dengan banyak orang atau pejabat yang menggunakan wewenang untuk menempatkan rekan, saudara, atau keluarganya sebagai PNS di suatu instansi pemerintahan.

Yuddy menjamin istilah "PNS Titipan" yang dulu pernah ada tidak akan ada lagi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Selain membuka kembali simulasi Computer Assisted Test (CAT) secara online, Kementerian PANRB juga melakukan simulasi CAT offline.

"Dulu memang ada istilah titipan pejabat, sekarang tidak ada lagi. Kalau ada yang mengatakan bisa nitip, bohong itu. Dengan menggunakan sistem CAT, seleksi CPNS akan berlangsung transparan dan objektif. Kami jamin tidak ada KKN, tidak ada bayar-bayaran‎,"‎ kata Yuddy.
‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya