Liputan6.com, Jakarta Terminal Tipe A di Jakarta, yaitu Terminal Pulo Gebang saat ini terus dalam penataan. Terminal yang disebut sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara ini nantinya akan dijadikan basis utama bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) baik menuju atau keluar Jakarta. Terminal ini akan diresmikan pekan ini.
Meski beberapa bus sudah melakukan pemberangkatan dan kedatangan di terminal itu, masih banyak beberapa terminal bayangan yang menjadikan bus-bus tidak masuk ke terminal itu.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengungkapkan saat ini pihaknya sudah menindak beberapa PO Bus yang terbukti tak masuk terminal karena memilih angkut terminal dari terminal-terminal bayangan.
Advertisement
Baca Juga
"‎Jadi buka semacam agen. Memang da agen resmi PO nya, tapi kita sudah himbau pimpinan PO nya, jangan buka agen di tempat terlarang, tapi itu dindahkan ya kita tindak," kata Pudji saat berbincang dengan wartawan, Senin (26/12/2016).
Seidaknya ada dua PO Bus yang Kartu Pengawasnya (KP) dicabut oleh Kemen‎terian Perhubungan, yaitu PO Primajasa dan PO Merdeka. Pudji meminta kepada sleuurh PO bus untuk tidak lagi naik turunkan penumpang dari terminal bayangan.
Tak segan-segan, Kementerian Perhubungan siap mencabut izin usaha PO Bus yang terbukti masih melanggar kesepakatan antara pengusaha dengan pemerintah dalam mendukung pengoperasian Terminal Pulogebang.
"Kalau izin PO nya dicabut, berarti semua bus yang ia miliki tidak bisa beroperasi," tegasnya.
Meski masih ada beberapa masalah yang coba diselesaikan Kemenhub, Pudji mengaku penertiban itu akan selesai sebelum libur tahun baru. "Rencananya akan diresmikan Pak Menhub pada 28 Desember nanti, sekalian beroperasi secara formal," tutup Pudji.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi ke terminal bayangan. Budi mengatakan, terminal Pulo Gebang akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
"Bapak sudah tahu tentang informasi Pulo Gebang akan beroperasi dan seluruh PO harus pindah? Sebab 28 Desember ini akan diresmikan Pak Jokowi, dan terminal sebenarnya sudah beroperasi," ujar Budi Karya saat Sidak kepada Manajemen PO Bus Garuda Putra Esa.
Pria bernama Darmawan kemudian menjawab. "Sudah tahu pak dan sudah diimbau Kemenhub untuk pindah. Tapi izin saya masih berlaku sampai tanggal 31 Desember," paparnya.
"Saya berharap Bapak sudah pindah tanggal 28 Desember. Kan cuma beda dua hari saja ke tanggal 31. Nanti kalau sampai 31 Desember tidak juga pindah, saya tutup," tegas Budi Karya menimpali.