Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memberikan kado Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 bagi masyarakat di tiga desa di wilayah Luwuk Sulawesi Tengah dan satu desa Bolaang Mongondow Selatan di Sulawesi Utara, berupa sambungan listrik.
General Manager Wilayah Sulawesi Utara Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan‎ mengatakan, PLN Wilayah Suluttenggo resmi melakukan penyambungan listrik kepada desa yang belum memiliki pasokan listrik di empat desa, yaitu Sub Desa Paisulelang, Desa Bahari Makmur, Dusun Tiga Lompongan di Luwuk-Sulawesi tengah, dan Desa Perjuangan di Bolsel, sambungan ini sebagai kado Natal dan Tahun Baru.
"Sambungan listrik ini merupakan kado Nat‎al dan Tahun Baru," kata Baringin, di Jakarta, Senin (26/12/2016).
Baca Juga
Dia mengungkapkan, salah satu desa yang menarik perhatian adalah Sub Desa Paisulelang yang terletak di utara Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Sebab sejak tahun 2000, usai bencana gempa bumi, masyarakat desa tersebut hidup tanpa merasakan aliran [listrik]( 2686085 "") selama 16 tahun lamanya.
Sebab itu, menurut Baringin, warga Desa Paisulelang sangat antusias dan senang karena mereka kini bisa menikmati listrik kembali. Bahkan setelah 71 tahun Indonesia merdeka, warga merelakan pohonnya ditebang demi menyediakan lahan pembangunan jaringan kelistrikan.
"Rasa senang itu dibuktikan oleh warga Paisulelang dan desa Lokotoy dengan merelakan pohon-pohon yang terkena jalur jaringan untuk ditebang," papar dia.
‎Baringin menyatakan, PLN terus berupaya memperluas jaringan kelistrikan di wilayah Sulawesi, seperti di Sulawesi Utara. Hal ini dibuktikan dengan meluasnya pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) di wilayah tersebut
Rasio elektrifikasi di Sulawesi Utara sendiri saat ini telah mencapai 90,15 persen meningkat 3,58 persen dari tahun lalu. Hal ini seiring beroperasinya Pembangkit Lisrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo pada September dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 tahun ini.
‎"Dengan tambahan pasokan listrik rasio elektrifikasi dapat meningkat," dia menandaskan. (Pew/Nrm)
Advertisement