Liputan6.com, Jakarta - PLN kembali meningkatkan pelayanan sistem kelistrikan pulau-pulau terluar yang ada di Indonesia. Kali ini, PLN wilayah Maluku dan Maluku Utara (PLN M2U) secara resmi telah menjalankan pola operasi listrik 24 jam di Pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku.
General Manager PLN M2U Indradi Setiawan mengungkapkan 98 persen dari pulau terluar yang ada di Maluku dan Maluku Utara sudah terlistriki hingga 2016. Beberapa di antaranya sudah beroperasi 24 jam, seperti di Pulau Moa dan Pulau Selaru. Sedangkan sisanya secara bertahap juga akan beroperasi selama 24 jam.
"Tentu hal ini juga tidak dapat terealisasi tanpa adanya peran dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Kami juga butuh dukungan dan bantuan dari masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga keandalan dari aset kelistrikan kita," ujar dia di Jakarta, Senin (2/1/2016).
Indradi menjelaskan, Pulau Selaru merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia dan berbatasan dengan negara Australia. Sistem kelistrikan di pulau ini dikelola oleh PLN Unit Pelayanan Adaut, Rayon Saumlaki, Area Tual.
Baca Juga
Sebelumnya, pola operasi sistem kelistrikan di Pulau Selaru hanya beroperasi selama 12 jam dengan panjang jaringan 35,8 kms untuk melistriki 1.787 pelanggan. Untuk mencapai pola operasi 24 jam di pulau ini, PLN melakukan peningkatan dan perbaikan di sisi mesin, rehabilitasi jaringan listrik hingga berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat.
"Kami juga menghimbau kepada pemerintah dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memperhatikan jaringan listrik yang ada agar terbebas dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan seperti pohon, hewan, dan lain-lain," kata dia.
Awalnya sistem kelistrikan di Pulau Selaru hanya ditopang dengan 2 unit mesin pada Unit Pelayanan Adaut dengan total kapasitas 300 kW, sedangkan Beban Puncak di Selaru mencapai 169 kW.
Kondisi jaringan dengan medan yang cukup berat hingga menembus hutan juga mempersulit supply listrik di sana. Namun saat ini, penambahan mesin telah dilakukan sehingga Daya Mampu disana mencapai 750 kW dan terdapat surplus atau cadangan daya sebesar 601 kW.
"Dengan peningkatan keandalan sistem operasi kelistrikan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di Pulau Selaru," tutur dia.
Advertisement