Liputan6.com, New York - Pengukuhan Donald Trump sebagai Presidden Amerika Serikat tinggal menghitung hari. Sebelum ia dilantik untuk menduduki kursi kepresidenan, banyak hal yang dilakukan sebagai bentuk penyesuaian. Termasuk diantaranya menghibahkan kontrol bisnisnya pada dua orang anak laki-lakinya.
Keputusan tersebut dikatakannya Rabu lalu saat ia menggelar konferensi pers pertama pasca terpilih sebagai presiden. ia menjelaskan bahwa anak-anaknya kini yang akan mengurus bisnis tersebut dibantu oleh Chief Financial Officer Trump Organization, Allen Weisselberg.
Advertisement
Baca Juga
Walau begitu, keputusan Trump ini mengundang berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Seperti dilaporkan Forbes, Minggu (15/1/2017) keputusan Trump tersebut bisa saja berakibat pada konflik kepentingan diantara anggota keluarganya. Banyak ahli yang juga menilai bahwa Trump akan tetap menjadi miliarder walau tak lagi menjalankan bisnis.
Hal ini bisa terjadi karena Trump diprediksi akan tetap mendapat keuntungan besar dari aset yang dimilikinya. Sebagian besar kekayaan Donald Trump berasal dari bisnis properti senilai US$ 3,3 miliar.
Ia merupakan pemilik dari lapangan golf senilai US$ 300 juta, pesawat dan helikopter senilai US$ 35 juta, dan aset tunai serta likuid senilai US$ 230 juta.
Trump disebut-sebut juga akan menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang berstatus sebagai miliarder. Forbes mengestimasi kekayaan Trump akan bernilai US$ 3,7 miliar, menempatkannya ke peringakt 156 orang paling kaya di Amerika Serikat.
Trump dan ayahnya pertama kali muncul di daftar miliarder versi Forbes di tahun 1982. Hingga saat ini, ia sudah 29 kali muncul dalam daftar tersebut.