Liputan6.com, Jakarta Donald Trump dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menjalankan kebijakan ekonomi dengan membatasi perdagangan dengan negara lain.
Ekonom Universitas Indonesia Destry Damayanti menilai ekonomi Indonesia tidak akan terpengaruh secara langsung dari kebijakan Trump tersebut.
Justru dia melihat Malaysia yang akan lebih terdampak sebab negara ini mengekspor banyak produk ke AS.
"Daripada Indonesia, menurut saya Malaysia lebih berpengaruh terhadap kebijakan Trump yang sudah disampaikan. Karena mereka komposisi ekspor ke AS itu produk-produk teknologi tinggi," kata Destry saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (21/1/2017).
Advertisement
[bacajuga:Baca Juga](2833132 2833277 2832495)
Dia mencontohkan, i-Phone yang merupakan produk asal AS. Hanya saja komponen-komponen di dalamnya bukan berasal dari AS tetapi masih diproduksi dari negara seperti Korea, Taiwan, dan berbagai negara lainnya. Produksi komponen dari negara tersebut yang akan terpengaruh langsung kebijakan AS saat dipimpin Trump.
Berbeda dengan Indonesia. Selama ini komposisi perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tidaklah besar. Produk-produk yang diekspor pun merupakan produk yang non high tech, seperti garmen, alas kaki, kopi dan berbagai produk makanan lainnya.
"Jadi dampak langsung ke Indonesia itu tidak akan signifikan," tegas Destry yang juga sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Untuk saat ini, Destry menilai fundamental ekonomi Indonesia sudah cukup kuat untuk menghadapi gempuran isu dari AS. Hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah tetap konsisten dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan menyederhanakan perizinan investasi. (Yas/nrm)