Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. Sentimen pasar tertuju kepada depat calon gubernur DKI yang berlangsung nanti malam.
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/1/2017) rupiah dibuka di angka 13.374 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.332 per dolar AS.
Rentan gerak rupiah tak begitu lebar pada perdagangan hari ini. Sejak pagi hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 13.343 per dolar AS hingga 13.381 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,83 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank SPot Dollar Rate (JIsdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.359 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan kemarin yang ada di angka 13.325 per dolar AS.
Dolar AS memang menguat setelah sebelumnya sempat tertekan. The Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,4 persen. Sejak pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS memang dolar AS terus terombang-ambing tetapi dengan kecenderungan menguat.
Saat ini pelaku pasar cukup optimistis bahwa kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Trump bisa mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sebelumnay Trump telah memutuskan untuk keluar dari Trans Pacific Partnership. Pelaku pasar sedang menunggu aksi selanjutnya dari Trump.
"Posisi dolar AS memang masih cukup lemah saat ini tetapi sepertinya mulai tampak ada kepercayaan sehingga mendorong penguatan," jelas analis valuta asing Toronto Dominion Bank, Ned Rumpeltin.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah menguat tipis pada perdagangan Kamis merespons sentimen dolar AS yang melemah. Penguatan rupiah sempat mendekati kisaran 13.200 per dolar AS.
Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju ke debat cagub DKI Jakarta II nanti malam – dinamika politik domestik yang disertai kekhawatiran isu keamanan menjadi salah satu pengurang daya tarik aset rupiah. "Rupiah berpeluang terkoreksi hari ini melihat dollar yang mulai tertahan penguatannya," jelas dia. (Gdn/Ndw)