Menteri Susi Sulap Ruangan di Kantornya Jadi Museum Harta Karun

Galeri ini merupakan gagasan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Jan 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 08:30 WIB
Harta karun bawah laut (Foto: Fiki AY/Liputan6.com)
Harta karun bawah laut (Foto: Fiki AY/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Lantai 2 Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) didesain apik menjadi museum atau galeri yang memamerkan sekitar 2.000 koleksi harta karun atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dari perut laut Indonesia. Galeri ini merupakan gagasan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Tim Liputan6.com berkesempatan menyambangi galeri BMKT di kantor Menteri Susi, belum lama ini. Saat memasuki ruang galeri, muncul decak kagum melihat begitu banyak harta karun bawah laut dipajang sangat rapi di lemari-lemari kaca. Adapula dari benda-benda berharga ini yang dipamerkan di etalase secara terbuka.

"Daripada tidak keurus di warehouse Cileungsi, Bu Menteri Susi inisiasi membuat galeri untuk memajang ribuan BMKT milik pemerintah. BMKT ini sudah dipilih," kata Kasubdit Pengawasan Produk dan Jasa Kelautan PSDKP KKP, Halid Yusuf saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (30/1/2017).

Galeri atau museum BMKT tersebut memang belum selesai dibangun. Beberapa pekerja masih terlihat sibuk menata satu per satu koleksi harta karun ini dengan hati-hati. Jangan sampai rusak atau pecah sehingga mengurangi keindahan fisiknya.

Halid lebih jauh menjelaskan, galeri yang rencananya menampung sekitar 2.000 koleksi ini dibagi menjadi tiga area sesuai tiga lokasi pengangkatan BMKT, yakni area BMKT dari Pulau Buaya, Nusa Tenggara Timur (NTT); dari Batu Hitam, Bangka Belitung; dan Cirebon.

"BMKT yang ada di galeri ini berasal dari tiga pengangkatan di tiga wilayah Indonesia. Pengangkatan tersebut termasuk total 10 pengangkatan BMKT di bawah periode 2010," ujar Halid.

Melongok dari dekat ribuan harta karun tersebut, pengunjung seakan diajak menyelam ke dasar laut. Ada piring, mangkuk, guci kecil dan besar, timah, koin, botol transparan hingga perlengkapan sembahyang peninggalan kapal-kapal China yang karam di perairan Indonesia ratusan tahun silam. Sayangnya belum terpampang informasi lengkap soal berbagai koleksi tersebut.

"Ada sekitar 2.000 koleksi BMKT. Yang BMKT temuan di Batu Hitam dari Dinasti Tang, lalu di Cirebon dari lima dinasti, dan BMKT di Pulau Buaya dari Dinasti Sung," jelas Halid.

Halid mengaku belum ada angka pasti nilai dari sekitar 2.000 koleksi harta karun di galeri tersebut. Namun ditaksir sekitar miliaran rupiah. "Tidak sampai triliunan, mungkin miliaran rupiah," ujarnya.

Walaupun demikian, dia menegaskan, nilai sejarah dari benda-benda muatan kapal tenggelam ini sangat luar biasa besar. Dengan begitu, koleksi BMKT yang ada di galeri ini dapat menjadi sarana pendidikan dan penelitian bagi pelajar maupun mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Hingga saat ini, Halid menerangkan, pembangunan galeri BMKT di kantor KKP masih terus dikerjakan. Target rampung pada akhir Januari ini. "Mudah-mudahan di awal Februari, Bu Menteri Susi sudah bisa meresmikan galeri atau museum BMKT ini," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya