Rupiah Bergerak Stabil, Sentimen Global Tentukan Arah Nilai Tukar

Hari ini penguatan rupiah bisa tertahan walaupun aliran dana masuk ke SUN, mengikuti sentimen positif pasar obligasi global.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Feb 2017, 13:25 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2017, 13:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Selasa pekan ini. Data pertumbuhan ekonomi tidak memberikan dampak besar kepada nilai tukar rupiah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2/2017), rupiah dibuka di angka 13.323 per dolar AS, bergeser sedikit dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.320 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran sempit yaitu antara 13.312 per dolar AS hingga 13.336 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,1 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.322 per dolar AS. Patokan hari ini menguat tipis jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.329 per dolar AS.

Nilai tukar dolar AS terus tertekan dalam enam pekan berturut-turut setelah lonjakan yang cukup besar menyusul kemenangan Donald Trump pada pemilu AS. Di saat yang sama, kebijakan pelonggaran moneter di Jepang dan Eropa terus berjalan.

Pelaku pasar melepas dolar AS dan menggantinya dengan instrumen safe haven seperti emas. Imbal hasil surat utang AS juga turun selain karena dampak dari Trump juga karena peningkatan risiko di Uni Eropa.

Di saat yang bersamaan, euro justru melemah sementara yield obligasi xona euro justru naik, terpicu oleh pencalonan presiden Perancis oleh calon yang menginginkan disintegrasi dari Zona Euro.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, pertumbuhan PDB yang melambat Senin kemarin tidak membuat rupiah menjadi melemah, tetap terbawa sentimen pelemahan dolar AS yang merata di pasar Asia.

Detail yang menunjukkan bahwa perlambatan lebih disebabkan belanja pemerintah yang anjlok tetapi dibarengi oleh perbaikan ekpsor dan investasi, membuat optimisme pertumbuhan di 2017 tetap terjaga.

"Hari ini penguatan rupiah bisa tertahan walaupun aliran dana masuk ke SUN, mengikuti sentimen positif pasar obligasi global," jelaa dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya