Gerak Rupiah Tertekan Isu Politik

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.336 per dolar AS hingga 13.363 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Feb 2017, 13:52 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 13:52 WIB

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Isu politik lebih banyak mempengaruhi gerak rupiah pada hari ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/1/2017), rupiah dibuka di angka 13.350 per dolar AS, melemah jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.333 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.336 per dolar AS hingga 13.363 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,88 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.352 per dolar AS. Patokan pada hari ini melemah jika dibandingkan dengan Jumat pekan lalu yang ada di angka 13.328 per dolar AS.

Dolar AS menguat setelah pejabat Bank Sentral AS memberikan sinyal bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga. Dengan adanya sinyal tersebut membuat dolar AS menjadi buruan sehingga menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta J Mester menjelaskan, kondisi ekonomi AS membaik yang terlihat dari data-data yang telah keluar. Tenaga kerja dan inflasi sesuai dengan perkiraan sehingga menguatkan rencana Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, dari dalam negeri sentimen yang mempengaruhi gerak nilai tukar rupiah adalah isu politik. "Isu lain yang beredar adalah spekulasi reshuffle kabinet juga muncul," jelas dia. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya