Pemindahan Ibu Kota Tak Perlu Bangun Istana Baru

Menteri PPN Bambang Brodjonegoro menuturkan, pulau Kalimantan diunggulkan bila terjadi pemindahan ibu kota lantaran tak rawan gempa.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Apr 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2017, 20:40 WIB
20161229-Malam-Pergantian-Tahun-Monas-Jakarta-AY
Suasana Taman Monumen Nasional (monas) dari ketinggian di Jakarta, Kamis (29/12). Dalam perayaan itu Pemprov DKI akan menggelar malam bebas kendaraan (Car Free Night) sehingga beberapa jalan akan ditutup. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan pemindahan ibu kota tidak harus disertai dengan pembangunan istana presiden.

Dia menyatakan, inti dari pemindahan ibu kota yaitu pemindahan lokasi pusat administrasi pemerintahan. ‎Oleh karena itu paling penting yaitu ada kantor presiden dan kantor-kantor kementerian serta lembaga negara.

‎"Pokoknya ada pusat pemerintahan, bentuknya istana atau bukan, tidak penting. Pokoknya kantor presiden, tempat tinggal presiden dan kementerian-kementerian. Sama seperti di Jakarta sini," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Bambang juga mengungkapkan, selain Palangkaraya, tidak tertutup kemungkinan kota lain untuk dikaji sebagai opsi ibu kota pengganti Jakarta. Namun kota-kota di Kalimantan dianggap paling memungkinkan karena jarang terjadi gempa.

"Y‎a kami melihat semua opsi. Pokoknya di luar Jawa. Pulau Kalimantan diunggulkan karena tidak rawan gempa," ujar dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkaji kemungkinan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya di Kalimantan Tengah.

Terbukti dengan adanya permintaan dari Presiden Jokowi kepada Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro untuk melakukan kajian teknis perihal pemindahan ibu kota tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Bambang saat membuka Musrenbang Kalteng 2017 di Palangkaraya, Kamis 6 April 2017. "Kita perlu kajian-kajian itu dan Bapak Presiden sangat serius untuk mempertimbangkanya (pemindahan ibu kota)" ujar dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya