Mentan: Pedagang Tak akan Berani Mainkan Harga Beras

Pedagang kini tak bisa mempermainkan harga beras saat bulan puasa dan lebaran.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Apr 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 11:00 WIB
Mentan Andi Amran Bahas Subsidi Pupuk Bareng KPK-Jakarta- Helmi Afandi-20170224
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman usai berdiskusi dengan Pimpinan KPK, Jakarta, Jumat (24/2). Pertemuan tersebut membahas tatakelola pangan sebagai sektor strategis yang menjadi salah satu prioritas KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Pedagang kini tak bisa mempermainkan harga beras saat bulan puasa dan lebaran. Pemerintah mengklaim punya pasokan cukup untuk mengontrol harga beras.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah memiliki pasokan sekitar 2 juta ton. Pasokan ini diperkirakan akan terus bertambah.

"Saya kira pedagang nggak berani, kenapa? Stock kita 2 juta lebih, kalau kami pengadaan lagi 2 bulan sampai besok Ramadan, kemungkinan stock kita dalam 5 tahun tertinggi nanti persiapan Ramadan bisa masuk 2,5 juta ton dan itu sangat besar," kata dia di sela melakukan kunjungan kerja ke Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (13/4/2017).

Menteri Perdagangan Enggartiato Lukita menambahkan, jika pedagang mempermaikan harga, maka mereka akan rugi. Lantaran, pemerintah siap mengucurkan beras ketika terjadi lonjakan.

"Para spekulan sekarang nggak akan berani, karena pemerintah punya stock. Beras begitu sedikit kenaikan lonjakan nanti digelontorin, kita gelontorin," ujar dia.

Di samping itu, dia menambahkan pemerintah bisa memantau pasokan beras. Dia bilang, kini seluruh distrubutor wajib mendaftar dan melaporkan pasokannya.

"Di luar itu seluruh distributor, sub distributor dan agen wajib mendaftar, dan dia melaporkan posisi stock-nya. Kalau dia tidak mendaftar dan melaporkan dengan baik, maka dia dicoret dari daftar dia tidak bisa dagang lagi," tandas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya