Liputan6.com, Jakarta - Membeli mobil membutuhkan proses dan pertimbangan karena harganya yang tidak murah. Namun proses menemukan mobil bisa jadi hal yang bikin frustrasi. Salah satunya karena tidak tahu cara berhadapan dengan sales.
Sales merupakan seni, pengetahuan, dan bahkan ada yang mendeskripsikannya sebagai permainan. Tugas sales adalah berusaha meyakinkan bahwa produk atau jasa dapat meningkatkan kualitas hidup konsumen, memudahkan hidup, membuat berhemat atau uang atau waktu.
Pekerjaan sales ini sering dianggap industri penolakan. Karena ketika ditawari atau mendapat telepon dari sales, orang cenderung menghindar. Sales mobil terutama, mereka memang dilatih untuk meyakinkan orang agar impulsif. Rayuan apa saja yang sering dilancarkan pada konsumen?
Advertisement
Baca Juga
Berikut ulasannya seperti dikutip dari CekAja.com, Selasa (25/4/2017):
1. Meramu kata-kata
Pandai menggunakan kata-kata manis memang harus menjadi keahlian sales. Salah satunya adalah saat menyebut harga. Ada sales yang akan menyebutkan delapan puluh juta rupiah, seratus juta rupiah, atau seratus lima puluh juta rupiah
Otomatis pembeli akan menganggapnya sebagai angka bulat. Padahal harga aslinya adalah Rp 98 juta, Rp 138 juta, atau Rp 159 juta. Perbedaan beberapa juta ini tentu saja besar jika dibandingkan perkiraan awal.
Saat mengunjungi dealer, jangan segan untuk mengatakan tidak saat sales melancarkan jurus maut. Kalau Anda pusing mendengarkan penjelasan sales, carilah informasi mengenai mobil yang diincar di internet sejelas-jelasnya, sehingga saat datang ke dealer Anda tinggal bertanya soal teknis pembelian.
2. Bermain dengan harga
Ketika Anda mendengar mobil seharga Rp 250 juta, kedengarannya seperti sesuatu yang sangat mahal dan tidak mampu Anda beli. Tapi ketika mendengar cicilan Rp 4 juta per bulan, kedengarannya lebih masuk akal.
Menyebutkan harga cicilan alih-alih harga sebenarnya merupakan cara sales mobil untuk mengesankan seolah-olah mobil yang dijual lebih terjangkau. Anda harus teliti dalam memahami skema cicilan. Apakah harga final sudah termasuk biaya-biaya lain, asuransi, bunga, dan lain-lain.
Agar tidak termakan bujuk rayu, ketahui kemampuan cicilan Anda. Kalau Anda memang mampu membayar secara tunai, jangan ambil cicilan karena nilai yang akan Anda bayarkan justru lebih mahal.
3. Membujuk untuk mengambil tenor terpanjang
Cicilan memang akan semakin ringan jika Anda mengambil tenor panjang. Celah ini dimanfaatkan oleh sales untuk membujuk pembeli yang tidak memiliki pengetahuan finansial.
Tidak seperti rumah atau tanah yang harganya bisa terus naik. Mobil akan mengalami depresaisi harga seiring berjalannya waktu. Mengambil cicilan lebih dari empat tahun sangat tidak dianjurkan.
Selain buang-buang uang untuk bayar bunga, Anda juga masih akan keluar uang untuk membayar biaya servis. Anda harus bayar mahal, padahal nilai mobil tersebut semakin berkurang.
Waspadai diskon besar
4. Ada udang di balik diskon besar
Siapa sih yang tidak suka dengan promo mobil murah? Namun jangan berharap terlalu besar dengan iklan ini. Ketika sales mobil memancing Anda dengan promo ini, sangat mungkin kalau mobil yang tersedia dengan harga tersebut hanya 1-2 unit.
Atau bisa saja harga tersebut belum termasuk biaya-biaya lain sehingga saat ditotal sangat jauh dari harga yang digembar-gemborkan. (Baca juga: 10 Mobil Bekas Keren di Bawah Rp 50 Juta)
5. Upgrade tidak penting
Jangan kaget ketika sales menawarkan untuk upgrade fitur. “Apakah Anda tertarik untuk memperpanjang garansi, bagaimana kalau ban di-upgrade dengan harga miring, bagaimana kalau mobil Anda diberikan perlindungan rustproofing dan paint protection?”
Penawaran ekstra ini bisa membuat Anda keluar ratusan ribu. Terkadang dealer mencoba untuk menyembunyikan harga ekstra ini di harga final, berharap kalau pembeli tidak menyadarinya. Namun kalau Anda memang perlu, cobalah lebih dulu untuk bernegosiasi untuk mendapatkan harga murah.
Advertisement