Beli Hunian di Kota Baru Cikarang, Lippo Beri DP 10 Persen

CEO Lippo Group James Riady mengatakan tujuan membangun kota berskala internasional MEIKARTA untuk mengurangi defisit perumahan .

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mei 2017, 17:16 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 17:16 WIB
Lippo bangun kota moderen MEIKARTA di Cikarang (Foto: Liputan6.com)
Lippo bangun kota moderen MEIKARTA di Cikarang (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Lippo Group James Riady menawarkan hunian di kota baru MEIKARTA di Cikarang Jawa Barat dengan harga kompetitif bagi masyarakat berpendapatan menengah sampai bawah.

Konglomerat ini bahkan menjanjikan fasilitas uang muka (down payment/DP) sebesar 10 persen dari total harga rumah maupun apartemen.

James mengatakan, tujuannya membangun kota berskala internasional MEIKARTA untuk mengurangi defisit perumahan sebanyak 16 juta unit di Indonesia. Termasuk membangun rumah atau apartemen untuk kalangan menengah ke bawah.

Harga pasar lahan di sekitar kawasan Bekasi-Cikarang saat ini Rp 18 juta-Rp 20 juta per meter persegi. Nantinya, akan didiskon sampai 50 persen sehingga harga bisa di bawah Rp 12,5 juta per meter persegi.

"Kita kasih terobosan diskon harga besar-besaran supaya harganya terjangkau. DP cuma 10 persen, tenor kredit 20-25 tahun. Bunga 8,25 persen dan booking fee Rp 2 juta," jelas dia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Namun James masih merahasiakan harga per unit rumah, apartemen, maupun perkantoran di MEIKARTA.

Dia mengaku baru akan mengumumkan pada saat peluncuran perdana penjualan perumahan pada Sabtu (13/5/2017) mendatang di Maxx Box, Orange County, Lippo Cikarang.

"Harga final-nya baru akan ketahuan Sabtu, 13 Mei ini. Datang dan beli saja, kita akan kasih diskon besar-besaran karena perkiraan penjualan mencapai 3 ribu-5 ribu unit per hari. Sebanyak 60 persen (hunian) di MEIKARTA untuk kelas menengah ke bawah," dia menerangkan.

James mencontohkan, dengan penawaran DP 10 persen, misalnya dari harga hunian paling murah Rp 245 juta, berarti uang muka hanya Rp 24,5 juta. Aturan loan to value (LTV) atau uang muka KPR yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) saja sebesar 15 persen.

"Jangan sampai menjadi alasan tidak punya rumah. Karena papa saya bilang, tabungan kita yang paling penting itu beli rumah. Memaksakan diri untuk beli rumah karena harga rumah tidak akan turun," jelas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya