Menhub Targetkan Transportasi Jakarta Saling Terhubung pada 2019

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mendukung pengembangan Smart City, khususnya di sektor transportasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mei 2017, 14:25 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2017, 14:25 WIB
Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mendukung pengembangan Smart City, khususnya di sektor transportasi.
Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mendukung pengembangan Smart City, khususnya di sektor transportasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan semua moda transportasi di Jakarta akan terintegrasi pada 2019. Integrasi tersebut menjadi salah satu bentuk implementasi konsep Smart City.

Budi menjelaskan, Smart City merupakan konsep penataan kota secara terintegrasi. Solusi yang ditawarkan dalam konsep smart city adalah implementasi Intelligent Transportation System (ITS), dalam penataan transportasi perkotaan yang berkelanjutan.

"Smart city ini kan kolaborasi dari beberapa sistem jadi satu sistem," kata Budi, dalam keterangan tertulis,di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk mendukung pengembangan Smart City, khususnya di sektor transportasi perkotaan melalui penggunaan ITS‎.

Saat ini aplikasi ITS sudah banyak dikembangkan di Indonesia, seperti pembayaran non tunai yang sudah diterapkan pada gerbang tol dan transaksi moda transportasi publik, seperti TransJakarta dan KRL Jabodetabek.

Proses pembayaran non tunai ini dapat mempercepat proses transaksi dan mengurangi kemacetan. Ke depannya, Pemerintah akan membuat satu kartu untuk transaksi semua moda transportasi publik di Jakarta.

"Kita akan buat pembayaran pakai satu kartu, Jakarta One. Kalau ini bisa berjalan, maka kantong kita tidak tebal. Satu kartu bisa berfungsi di semua moda transportasi yang ada di Jakarta," jelas Budi.

Menurut Budi Karya, salah satu hambatan untuk terciptanya Smart City yakni adanya pemain-pemain yang menerbitkan smart card. Untuk itu dibutuhkan kebesaran hati dari pemain-pemain, supaya satu kartu dapat digunakan masyarakat di mana-mana.

Implementasi aplikasi ITS lainnya adalah Advanced Traffic Signal Control System (ATSCS) yang sudah diterapkan lebih dari 20 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar.

"Sistem ATSCS ini digunakan untuk pengaturan lalu lintas. Jadi lampu lalu lintas terintegrasikan antar persimpangan secara real time, sehingga mobilitas masyarakat jadi efisien," lanjut Budi.

Selain itu, sistem Bus Rapid Transit (BRT) juga menjadi prioritas dalam pengembangan ITS di Indonesia. Sistem ini telah diterapkan di beberapa kota seperti TransJakarta, TransSarbagita Bali dan Trans Pakuan Bogor.

"Setelah Jakarta, Bandung dan Surabaya akan menyusul. Bandung ada lokasinya, tapi kita akan bantu bangun LRT. Surabaya juga akan ada LRT, karena LRT menjadi core (inti) dari lalu lintas tersebut," tutup Budi. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya