Tol Cengkareng-Kunciran Bakal Beroperasi pada 2019

Proyek tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 14,19 kilometer telah dimulai pengerjaan konstruksinya.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Jun 2017, 17:01 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 17:01 WIB
20151224-Tol-Bandara-Tangerang-FRS
Kondisi arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (24/12). Meningkatnya penumpang pada Natal dan Tahun Baru tahun ini membuat kemacetan di Terminal 1 dan 2. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 14,19 kilometer telah dimulai pengerjaan konstruksinya. Proyek tol ini menjadi vital karena akan menjadi akses tol alternatif ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta).

Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk Steve Kosasih mengatakan ‎pekerjaan konstruksi jalan tol itu dilakukan oleh pihaknya setelah memenangi tender pengadaan jasa pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol tersebut.

Tender dilakukan oleh PT Marga Kunciran Cengkareng, anak usaha PT Jasa Marga Tbk yang menjadi operator tol ini. Penetapan pemenang tender kontraktor proyek tersebut tertera pada surat penentuan pemenang dengan nomor 09.1/PAN-BOR/ADM/JKC/2017 yang diputuskan oleh PT Jasa Marga Tbk per 8 Maret 2017.

"Kami sudah mulai konstruksi tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran," ujar dia di Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Proyek tol senilai Rp 3,5 triliun ini akan dibangun dengan empat seksi. Keempat seksi itu yakni seksi 1 Kunciran–IC Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 2,04 km, seksi 2 IC Sultan Ageng Tirtayasa–on/off ramp Benteng Betawi sepanjang 3,50 km. Kemudian seksi 3 on/off ramp Benteng Betawi–IC Husein Sastranegara sepanjang 6,50 km, dan seksi 4 IC Husein Sastranegara–Benda Junction sepanjang 2,15 km.

Jalan tol ini masuk dalam jaringan jalan lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran tersebut ditargetkan beroperasi pada 2019.
‎
"Jalan tol ini juga akan terkoneksi dengan ruas tol Cinere-Serpong dan Serpong-Kunciran yang juga dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk melalui anak usahanya PT Cinere Serpong Jaya dan PT Marga Trans Nusantara," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna membenarkan jika pengerjaan konstruksi pembangunan proyek jalan tol lingkar luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini telah dimulai.

Namun, pembangunan ini masih tahap awal, yaitu berupa persiapan pematangan lahan (land clearing). "Progresnya masih kecil, tapi ini sudah bagus," kata dia.

Herry mengungkapkan, pengerjaan tol ini baru dimulai pada bagian seksi 4 karena pembebasan lahannya telah lebih dari 50 persen, yaitu 59,39 persen. Sedangkan ketiga seksi lainnya, kemajuan pembebasan lahan berkisar 12,54 persen di seksi 1, sekitar 2,68 persen di seksi 2, dan 39,59 persen di seksi 3.

Sehingga secara total, pembebasan lahan per 5 Juni 2017 yaitu 27,66 persen.‎ "Kuncinya sekarang ada di pembebasan lahan yang terus dikejar agar bisa selesai sesuai target," ungkap Herry.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya