Suku Bunga Acuan BI Masih Bisa Redam Efek The Fed

Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, ekonomi Indonesia menunjukkan pemulihan sehingga menjadi kekuatan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Jun 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 16:30 WIB
Suku Bank Bank
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate sebesar 4,75 persen. Keputusan ini diklaim sejalan dengan kondisi stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi yang sedang berjalan.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengungkapkan dengan tingkat suku bunga acuan 4,75 persen, dinilai mampu melawan sentimen dari kenaikan bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed). The Fed menaikkan suku bunga 0,25 persen pada Rabu waktu Washington.

"Kenaikan Fed Fund Rate‎ sehari sebelumnya memang kami waspadai, tapi ekonomi Indonesia saat ini terus menunjukkan pemulihan, ini menjadi kekuatan," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Jumat (16/6/2017).

Selain melalui tingkat suku bunga, Agus juga memandang beberapa indikator ekonomi dalam negeri terus menunjukkan perbaikan. Hal ini sekaligus melengkapi daya tahan ekonomi Indonesia terhadap gejolak luar negeri.

Ini terlihat dari angka Neraca Perdagangan Indonesia terus berada di tren positif, investasi dana-dana asing juga terus meningkat dan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang terus tumbuh.

Agus memaparkan, sektor investasi, terutama dalam hal infrastruktur‎, sebelumnya hanya digerakkan oleh aliran dana dari pemerintah. Namun dalam beberapa waktu ini sektor swasta mulai terlibat dalam investasi di sektor ini.

‎"Kami lihat pertumbuhan ekonomi di semester 2 akan ada perbaikan. Dan kami yakin konsolidasi perbankan dan korporasi bisa cepat selesai, sehingga proses pemulihan di Indonesia akan semakin cepat," tegas Agus. (Yas)

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya