Menkeu: Kenaikan Suku Bunga The Fed Sudah Diantisipasi Indonesia

Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) terus memantau kebijakan moneter dunia, termasuk The Fed.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jun 2017, 13:51 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 13:51 WIB
20161024-Menkeu-jabarkan-hasil-rapat-KSSK-AY2
Sri Mulyani dan Agus Marto saat memberikan keterangan usai rapat KSSK di Jakarta, Senin (24/10). Rapat rutin ini membahas assessment dan pengawasan, analisa dan respons dari sistem keuangan nasional atas ekonomi secara global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga tidak akan berdampak besar bagi Indonesia.

Dia mengungkapkan, baik pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) terus memantau kebijakan moneter dunia, termasuk The Fed. Sehingga kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga sekitar 0,25 persen sudah diantisipasi sebelumnya.

"Kalau kita kan selama ini Indonesia, baik Bank Indonesia, kita dari pemerintah sudah menyampaikan di dalam berbagai pernyataan bahwa faktor dari perkembangan kebijakan moneter dari global terutama Federal Reserve, itu sudah dianggap sesuatu yang kita antisipasi, sehingga memang kita akan terus melihat The Fed atau langkahnya arahnya dan kecepatannya," ujar dia di Energy Building, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Dengan antisipasi yang dilakukan pemerintah dan BI, lanjut dia, diharapkan kenaikan suku bunga oleh The Fed ini tidak akan memberikan efek kejut bagi perekonomian Indonesia.

‎"Mungkin kalau kenaikan 25 basis poin sudah diantisipasi sehingga kita berharap tidak memberikan dampak surprise. Tapi karena sudah diantisipasi oleh pemerintah Bank Indonesia maupun pengusaha dalam hal ini," lanjut dia.

Meski demikian, pemerintah tetap akan melihat perkembangan dan kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan oleh AS selanjutnya. Dengan demikian, Indonesia justru bisa memanfaatkan kenaikan suku bunga tersebut.

"Tentu yang perlu kita lihat adalah apakah rekomendasi selanjutnya dari sisi bagaimana perkembangan ekonomi Amerika sehingga pola kenaikan itu akan tetap sama atau mereka akan lebih slowing atau lebih accelerating. Itu untuk kita antisipasi. Tapi kenaikan yang sekarang sudah antisipasi," tandas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya