Bos BCA Proyeksi Kredit Industri Perbankan Tumbuh 10 Persen

Pada semester I 2017, pertumbuhan kredit relatif kencang karena sejalan dengan Lebaran.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Jul 2017, 18:02 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 18:02 WIB
Pada semester I 2017, pertumbuhan kredit relatif kencang karena sejalan dengan Lebaran.
Pada semester I 2017, pertumbuhan kredit relatif kencang karena sejalan dengan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memperkirakan pertumbuhan kredit pada industri perbankan bisa mencapai 10 persen tahun ini. Kredit pada semester II tahun ini diperkirakan tidak terlalu kencang.

"Perkirakan sampai akhir tahun bisa 10 persen secara industri, kita sendiri (Bank BCA) 12 persen," kata Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja di Mahkamah Agung Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Jahja menuturkan, pada semester I 2017 pertumbuhan kredit relatif kencang karena sejalan dengan Lebaran. Sehingga, kebutuhan masyarakat untuk menarik uang di bank meningkat.

"Pertumbuhan kredit yang ujian itu semester kedua, karena kemarin kan ada libur Lebaran. Jadi sejak Mei kita lihat permintaan modal kerja meningkat, orang beli bahan baku segala ya," ujar dia.

Namun, usai Lebaran, masyarakat akan mengembalikan atau menyimpan uang lagi di bank. Itu menjadi sebab kredit bank tidak terlalu kencang. Meski demikian, Jahja berharap pertumbuhan kredit akan meningkat di akhir tahun.

"Nah udah Lebaran kan langsung jualan, punya duit bisa dikembalikan ke perbankan. Jadi kredit growth di kuartal ke depan agak berat, tapi kita harap nanti kembali mendekati akhir tahun meningkat lagi," tandas dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan, bahwa pertumbuhan kredit pada tahun ini mulai merambat naik.

"Tahun lalu kredit sampai tengah tahun masih under the water, tahun ini triwulan 1 sudah ada kegiatan. Secara over all geliat ekonomi tahun ini lebih nyata," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/4/2017).

Pertumbuhan kredit bank kuartal I 2017 tercatat 9,2 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya yakni 8,7 persen.

Muliaman mengatakan, walaupun pertumbuhan kredit belum terlalu kencang namun sudah ada perbaikan. Dia berharap, pertumbuhan kredit ini bisa mendorong kegiatan usaha.

"Walaupun geliatnya belum terlalu kuat, tapi pertumbuhan kredit mulai nampak. Mudah-mudahan bisa mendorong konsumsi swasta lebih lanjut," ujar dia.

Dia menuturkan, pertumbuhan kredit khususnya ditopang oleh beberapa sektor antara lain, pertanian, infrastruktur, dan kelistrikan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya