Waspadai, Ini 9 Tanda Utang Anda di Level Berbahaya

Berutang tanpa perencanaan yang baik malah bisa menjerumuskan ke titik kebangkrutan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 15 Agu 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 16:00 WIB
9 Tanda Utang Anda di Level Berbahaya
9 Tanda Utang Anda di Level Berbahaya

Liputan6.com, Jakarta - Utang bukan hal yang buruk, bukan pula suatu kejahatan atau dosa. Saat ini jarang sekali orang yang tidak memiliki tanggungan utang. Baik melalui kepemilikan kartu kredit, kredit kepemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan, kredit modal kerja, kredit tanpa agunan, hingga utang di koperasi kantor adalah jenis utang yang umum dimiliki perorangan.

Dikutip dari DanaXtra, Selasa (15/8/2017), memang dengan berutang secara sehat atau sesuai kemampuan, kita bisa menaikkan kemampuan keuangan. Namun di sisi lain, berutang tanpa perencanaan yang baik malah bisa menjerumuskan ke titik kebangkrutan. Ibarat pisau bermata dua, utang bisa berguna namun juga bisa melukai.

Menurut buku Discovering Your Black Box: Menuju Kaya Dengan Pendekatan Psikologi karya Roslina Verauli, M.Psi., tanda-tanda utang Anda dalam level berbahaya adalah:

1. Lebih dari 15-20 persen pendapatan yang dapat dibelanjakan, dipakai membayar utang. Itu di luar kredit rumah atau tempat tinggal.
2. Pengeluaran bulanan melebihi pendapatan. Penggunaan kartu kredit untuk menutupi pengeluaran yang sebelumnya bisa ditangani dengan tunai.
3. Tabungan digunakan untuk membayar pengeluaran sehari-hari.
4. Utang kartu kredit hanya mampu dilunasi dengan pembayaran minimum.
5. Pinjaman mencapai atau melebihi batas utang.
6. Karena begitu banyak kreditor tempat berutang, Anda bingung memilih mana dulu yang akan dibayar.
7. Menggunakan dana tunai kartu kredit untuk membayar tagihan di kartu kredit lain. Ini berarti Anda sudah melakukan "gali lubang, tutup lubang".
8. Gagal memperkirakan total utang yang ada.
9. Jika Anda tiba-tiba kehilangan pekerjaan, Anda tak punya simpanan atau cadangan uang.

Jika kondisi Anda cocok dengan lebih dari tiga poin di atas, Anda sudah harus waspada dan mencari jalan keluar akan keadaan finansial Anda.

Simak video menarik di bawah ini:

Selanjutnya

Agar Utang Tidak Semakin Runyam

Lantas, bagaimana jadinya jika kondisi keuangan kita sudah telanjur karut-marut akibat masalah utang? Agar utang tidak semakin runyam membelit Anda, berikut 7 tips dari DanaXtra yang  bisa Anda perhatikan:

1. Coba inventaris lagi semua utang yang Anda miliki, termasuk utang kepada keluarga dan rekan. Adapun untuk utang kepada lembaga keuangan, pastikan lagi berapa besar bunga kredit dan sudah berapa lama Anda menunggak cicilan.

2. Buat prioritas pelunasan utang, mulai dari utang yang berbiaya paling besar. Ingat, biaya utang tak cuma berupa bunga, lho. Perhatikan dan hitung pula denda keterlambatan, biaya administrasi kredit, juga skema hitungan bunganya. Dari sana Anda bisa membandingkan mana utang yang paling murah dan mana yang paling mahal.

3. Bayarlah utang Anda di atas cicilan minimum. Tujuannya, supaya pelunasan bisa lebih cepat.

4. Jika memang mendesak, jual saja sebagian aset Anda untuk melunasi utang-utang.

5. Jika ternyata Anda sudah tidak mampu membayar utang, cobalah melobi kreditur. Anda bisa meminta pembuatan perjanjian agar utang Anda dijadikan cicilan tetap, tidak lagi diperhitungkan sebagai bunga berjalan, serta minta jadwal ulang waktu pembayaran.

Tentu semua disesuaikan dengan kemampuan Anda agar tidak lagi menunggak. Ingat, ini kesempatan terakhir Anda, jangan disia-siakan.

6. Ketika semua utang sudah lunas, gunakan jatah cicilan utang itu untuk memulai berinvestasi. Kesalahan yang sering terjadi pada orang yang agresif berutang adalah mereka kurang menimbang risiko-risikonya.

Ingat-ingat saja pengalaman utang yang pelik ini, agar Anda selalu berpikir matang sebelum memutuskan berutang lagi.
  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya