Sumatera Barat Dapat Pasokan Listrik dari Pembangkit Minihidro

Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tongar yang memiliki kapasitas 6 Mega Watt (MW).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Agu 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 17:00 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tongar yang memiliki kapasitas 6 Mega Watt (MW).
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Tongar yang memiliki kapasitas 6 Mega Watt (MW).

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk (NKE) akan segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Tongar di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Perusahaan kontruksi nasional ini telah menandatangani kontrak jual beli listrik (Power Purchase Agrement/PPA) dengan PLN pada awal Agustus lalu.

“Kami bersyukur mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk dapat terlibat dalam pengembangan energi terbarukan. PPA dengan PLN telah diteken pada 3 Agustus kemarin,” jelas Johan Halim, Sekretaris Perusahaan NKE dalam keterangannya, Kamis (24/8/2017).

Menurut Johan, PLTM Tongar yang memiliki kapasitas 6 Mega Watt (MW) tersebut akan dikerjakan oleh anak usaha NKE, yakni PT Inti Duta Energi (IDE). Ditargetkan proyek ini dapat beroperasi pada tahun 2021.

Selain PLTM Tongar, PT IDE juga memiliki konsesi proyek PLTM di 6 lokasi dengan total kapasitas sekitar 40 MW. Dari 6 lokasi tersebut, 3 lokasi diantaranya sudah mengajukan PPA.

“Kami berharap, dua proyek lainnya itu sudah bisa dapat PPA-nya di akhir tahun. Sehingga total kapasitas PLTM yang bisa segera kami dibangun mencapai 18 MW,” kata Johan.

Sebagai perusahaan kontruksi nasional, NKE merupakan salah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (NKE). Strategi NKE merambah bisnis listrik merupakan upaya perseroan untuk memperkuat portopolio bisnis.

Diharapkan dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit listrik minihidro di tahun 2021, perseroan akan memperoleh pendapatan berulang (recurring income) dalam jangka panjang.

“Listrik merupakan salah satu kunci perekonomian. Dengan terlibat dalam pembangunan PLTM ini, kami berharap dapat memberikan solusi bagi wilayah-wilayah yang belum mendapatkan pasokan listrik,” imbuh Johan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Solok

Sebelumnya dua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Brantas Abipraya bekerja sama mendirikan perusahaan baru yaitu PT Rajawali Liki Energi. Perusahaan baru ini akan mengembangkan pembangkit mini hidro di daerah Solok Selatan, Sumatera Barat.

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Rajawali Nusantara Indonesia Agung P Murdanoto mengatakan, Rajawali Liki Energi merupakan perwujudan sinergi BUMN dalam bidang energi.

Saat ini, RNI memang tengah menggenjot percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) dengan daya 15,6 MW di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Di daerah tersebut terdapat perkebunan teh yang dimiliki Mitra Kerinci, yang merupakan anak usaha dari perseroan. Dengan menjalin kerja sama dengan Brantas Abipraya diharapkan bisa mempercepat terwujudnya PLTMH tersebut sehingga permasalahan keterbatasan listrik di sekitar Solok Selatan dapat teratasi.

“Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan usaha yang dilakukan di Mitra Kerinci. Dengan ketersediaan listrik yang memadai, diharapkan tingkat perekonomian di wilayah Solok Selatan dapat terangkat lagi,” kata Agung di awal tahun.

Sementara itu, Direktur PT Rajawali Liki Energi Ondi mengatakan, saat ini kemajuan pembangunan sedang dalam tahap negosiasi dengan PLN selaku pihak pembeli listrik. Diharapkan proses ini tidak terlalu lama sehingga dapat segera lanjut ke dalam proses konstruksi.

“Ditargetkan PLTMH ini mulai beroperasi di tahun 2017. Sehingga upaya perusahaan untuk meningkatkan laba dan kesejahteraan karyawan dapat terwujud dengan lancar,” kata Ondi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya