Gurita Asal Indonesia Jadi Incaran Industri Biskuit Jepang

Gurita tidak hanya dijadikan masakan, tetapi juga dijadikan pangan olahan lain seperti kue, biskuit, roti dan lain-lain.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Agu 2017, 14:49 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 14:49 WIB
Gurita tidak hanya dijadikan masakan tetapi juga dijadikan pangan olahan lain seperti kue, biskuit, roti dan lain-lain.
Gurita tidak hanya dijadikan masakan tetapi juga dijadikan pangan olahan lain seperti kue, biskuit, roti dan lain-lain.

Liputan6.com, Jakarta - Industri pengolahan ikan Jepang mulai tertarik untuk membangun pabrik di Indonesia. Salah satu alasan masuknya investor Jepang tersebut karena ketersediaan sumber daya perikanan Indonesia yang masih besar, seperti gurita.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, saat ini Jepang mulai kekurangan gurita sebagai bahan baku untuk industri pengolahan ikan. Sedangkan perairan Indonesia masih banyak menyimpan stok gurita untuk bisa dimanfaatkan.

"Material mereka sekarang ini kurang. Mereka mencari gurita, ini dicari oleh orang-orang Jepang. G‎urita paling banyak Indonesia, Afrika sudah hampir habis," ‎ujar dia di Kantor Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Menurut Susi, di Jepang, Gurita tidak hanya dijadikan masakan, tetapi juga dijadikan pangan olahan lain seperti kue, biskuit, roti dan lain-lain. "Karena dari gurita itu mereka bikin cookie, cake, dessert pun pakai gurita, tidak hanya untuk makan, yang manis-manis, biskuit, roti cake, dikasih gurita," kata dia. 

Sedangkan saat ini, masyarakat Indonesia masih belum begitu suka dengan masakan olahan berbahan baku gurita. Sebab, gurita dianggap memiliki tekstur yang lebih keras.

"Kalau kita masih jarang makan gurita, lebih senang makan cumi-cumi. Di Pangandaran dibuang saja karena tidak doyan makan gurita, keras katanya. Ini potensi yang sudah ada," tandas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Incaran investor

Sebelumnya, Menteri Susi menyatakan sejumlah investor Jepang akan membangun pabrik pengolahan ikan di Indonesia. Hal ini tentu menjadi potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk olahan ikan.

Susi mengungkapkan, salah satu investor asal Negeri Sakura, yaitu Itochu Corporation, akan memindahkan pabriknya dari Thailand ke Indonesia. Itochu juga selama ini telah memiliki anak usaha di Indonesia, yaitu PT Aneka Tuna Indonesia.

"Ini juga berita yang luar biasa membahagiakan kita, Itochu dan beberapa perusahaan akan relokasi dari Thailand ke Indonesia. Yang sudah konfirmasi itu adalah Itochu. Mereka akan pindahkan pabrik pengolahan ikan dari Thailand ke Indonesia," ujar dia.

Menurut Susi, Itochu akan memperkuat fasilitas pengolahan ikan di Indonesia. Selain untuk ekspor kembali ke Jepang, produk olahan itu juga akan dipasarkan di Indonesia mengingat kebutuhan akan produk olahan ikan di dalam negeri terus meningkat.

"Mereka akan memperkuat cabang anak usahanya di sini, yaitu PT Aneka Tuna untuk lebih membesarkan. Bahkan mereka juga menargetkan pasarnya di Indonesia, karena mereka merasa Jepang penduduknya berkurang, itu menterinya cerita. Jadi konsumsi produk perikanan Jepang pun menurun, karena orangnya turun. Nah Indonesia orangnya tambah, tentu kebutuhannya makin tambah," kata dia.

Namun, masih ada sejumlah hambatan yang dihadapi investor tersebut, salah satunya soal tarif impor yang diterapkan Jepang terhadap produk perikanan Indonesia. Meski demikian, Susi berharap hal tersebut bisa segera diatasi, agar semakin banyak investor Jepang yang membangun pabrik pengolahannya di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya