Bank Sentral Eropa Siapkan Stimulus, Wall Street Melemah

Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh kenaikan mata uang euro.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 08 Sep 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 05:00 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Reaksi pasar negatif terhadap penyelesaian utang Yunani membuat indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin ke level 17.598.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh kenaikan mata uang euro.

Euro menguat setelah bank sentral Eropa mengindikasikan bahwa mereka tengah mempersiapkan untuk menghitung kembali program stimulus. Hal itu membuat mata uang euro menguat.

Sementara dolar, terhadap 6 mata uang lain, termasuk euro turun 1,1 persen ke level 91.4, terendah sejak Januari 2015.

Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa ECB (European Central Bank) tengah melihat dan menghitung bagaimana menurunkan program pembelian 60 miliar euro. Bank tak mengubah outloook terhadap inflasi dan pertumbuhan mereka.

"Kita akan sangat siap terhadap apa yang kita putuskan pada Oktober," ujar Draghi dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2017).

Hal itu berpengaruh pada bursa saham. Kebanyakan saham menguat, termasuk saham-saham di Eropa.

Namun, tak sejalan dengan Wall Street, indeks saham Amerika Serikat. Dow Jones Industrial Average turun 22,86 poin atau 0,1 persen ke level 21.784, kemudian S&P 500 turun 0,44 poin atau 0,22 persen ke level 2.465,1 kemudian Nasdaq Composite menambahkan 4,56 poin atau 0,07 persen ke level 6.397,87

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya