Ini Kelebihan Penggunaan Aspal Bercampur Limbah Plastik

Dengan asumsi tebal lapisan 4 cm dan lebar jalan antara 7-14 meter (m), maka untuk 1 km jalan dapat menyerap 2,5-5 ton limbah plastik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Sep 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 13:33 WIB
Kementerian PUPR Sulap Limbah Plastik jadi Aspal (TV)
Kementerian PUPR lakukan uji coba campuran sampah plastik dengan aspal. Apa hasilnya?

Liputan6.com, Bekasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil mencampurkan limbah plastik sebagai bahan aspal dan menerapkannya di salah satu jalan di Bekasi, Jawa Barat. Pencampuran ini terbukti memiliki kualitas yang baik untuk jalan.

Penelitian mengenai pemanfaatan limbah plastik untuk bahan campuran aspal sudah dimulai sejak 2008 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR. Kemudian atas inisiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, penelitian berlanjut kembali pada awal 2017.

"India sudah menerapkan hal ini lebih dulu. Mereka sudah bangun ribuan kilometer menggunakan aspal berbahan campuran limbah plastik ini," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono di Bekasi, Sabtu (16/9/2017).

Potensi pemanfaatan limbah plastik di Indonesia untuk menjadi bahan baku aspal jalan di Indonesia sangat tinggi. Saat ini, kebutuhan aspal nasional sekitar 1,5 juta ton per tahun.

Apabila penggunaan limbah plastik sekitar 6 persen dari kadar aspal dengan asumsi 50 persen dari seluruh campuran beraspal menggunakan limbah plastik, maka potensi penggunaan limbah plastik untuk konstruksi jalan sekitar 0,045 juta ton per tahun.

Dengan asumsi tebal lapisan 4 cm dan lebar jalan antara 7-14 meter (m), maka untuk 1 km jalan dapat menyerap 2,5-5 ton limbah plastik. Dengan penggunaan limbah plastik ini, biaya tambahan yang diperlukan hanya sekitar 1-2 persen dari campuran beraspal konvensional, tapi kualitasnya jauh lebih tinggi.

Melihat dari ketahanan terhadap deformasi, aspal dengan campuran limbah plastik ini memiliki ketahanan alur lebih tinggi.

Untuk aspal konvensional, nilai stabilitas dinamis adalah 530 lintasan/mm sedangkan untuk campuran dengan limbah plastik 5 persen menghasilkan nilai stabilitas dinamis sebesar 1830 lintasan/mm, dan untuk campuran dengan 10 persen limbah plastik menghasilkan nilai stabilitas dinamis sebesar 4875 lintasan/mm.

"Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi akdar limbah plastik, maka campuran aspal tersebut akan semakin tahan terhadap deformasi," tegas Basuki.

Tidak hanya itu, ketahanan terhadap retak lelah untuk aspal yang menggunakan campuran lahan plastik ini lebih panjang. Hasil pengujian fatigue menunjukkan bahwa penambahan 5 persen limbah plastik akan meningkatkan ketahanan campuran terhadap retak lelah.

Tonton Video Pilihan ini:
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya