Dari Rencana 49 Waduk, 33 Bendungan Sudah Terbangun

Bendungan Karian merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Okt 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 12:45 WIB
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menjadikan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama. Sebab itu, pembangunan infrastruktur terus didorong. Tidak hanya jalan, pemerintah juga membangun infrastruktur lain seperti waduk atau bendungan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah menargetkan pembangunan 49 waduk. Hingga saat ini, 33 waduh telah dibangun. Pembangunan proyek berlangsung secara bertahap hingga 49 waduk bisa tuntas terbangun.

"Kita ini kalau bicara waduk secara keseluruhan sampai saat ini kita telah bangun 33 waduk, dari 49 yang kita rencanakan. Tahun depan akan ada tambah 11 waduk lagi akan dibangun. Tahun depannya lagi sisanya," kata dia di lokasi proyek Bendungan Karian, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10/2017).

Khusus Bendungan Karian, dia menuturkan, merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia. Bendungan Karian mampu menampung 314 juta m3 air. "Kita harapkan bisa mengairi 22 ribu ha di Provinsi Banten," kata dia.

Dia menambahkan, bendungan ini akan menyediakan sumber air baku di Provinsi Banten dan sebagian Jakarta. Selain itu, bendungan ini akan menjadi sumber pasokan listrik.

Menurut Jokowi, mulanya Bendungan Karian akan rampung dibangun pada tahun 2020. Namun, karena dipercepat, bendungan ini bakal rampung pertengahan 2019.

"Tapi setelah lihat lapangan pertengahan 2019 insyaallah bisa selesai," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Proyek Infrastruktur

Ketertinggalan infrastruktur selama ini selalu menjadi kendala bagi terciptanya pembangunan ekonomi nasional yang merata. Terbengkalainya proyek infrastruktur, baik akibat pendanaan maupun proses pembebasan lahan dan birokrasi, seolah menjadi cerita klasik di Indonesia.

Belakangan, masalah infrastruktur mulai menemukan titik cerah seiring kebijakan pemerintah untuk menyelesaikan segala hambatan birokrasi dan menggulirkan pembangunan proyek-proyek strategis, termasuk proyek yang sejak lama direncanakan, tapi tidak kunjung terealisasi.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki menjelaskan, selama ini masyarakat cenderung skeptis jika berbicara soal infrastruktur, karena dulu banyak proyek yang pembangunannya lambat bahkan terbengkalai. 'Padahal sebenarnya dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah melakukan berbagai pembangunan infrasturktur yang sangat masif," jelas dia seperti dikutip Sabtu (30/9/2017).

Dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), pemerintah menargetkan mampu membangun 245 proyek infrastruktur dan dua program. Hingga Juni 2017, sebanyak lima proyek telah rampung dan 130 proyek dalam tahap konstruksi.

Sebanyak 245 proyek dan dua program PSN berdasarkan evaluasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang diubah dengan Perpres 58 Tahun 2017.

Terdiri dari pembangunan 74 proyek jalan, kereta 23 proyek, pelabuhan 10 proyek, bandara 8 proyek, kawasan ekonomi khusus 30 proyek, perumahan 3 proyek, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) 3 proyek, air bersih dan sanitasi 10 proyek, bendungan 54 proyek, irigasi 7 proyek.

Adapula proyek teknologi 4 proyek, smelter 6 proyek, energi 12 proyek, pertanian atau kelautan 1 proyek. Sementara 2 program PSN, yakni 1 program kelistrikan 35 ribu Megawatt (MW) dan 1 program pengembangan industri pesawat terbang.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya