4 Investor Minat Suntik Modal ke Bengkel Pesawat Garuda

Direktur Utama GMFI Iwan Joeniarto mengatakan, banyak pihak ingin menyuntikkan modal ke perseroan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Okt 2017, 11:16 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 11:16 WIB
20151106-Hanggar 4 GMF Kurang Teknisi, Pembenahan Pesawat Terhambat
Teknisi tengah melakukan perbaikan pesawat di Hanggar 4 GMF, Tangerang, Jumat (6/11/2015). Untuk mendukung operasional hanggar tersebut dibutuhkan setidaknya ratusan teknisi hingga akhir tahun.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yakni PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI), mengalokasikan saham 20 persen khusus untuk investor strategis. Sebelumnya, perseroan telah mendapat dana dengan melepas saham ke publik atau initial public offering (IPO) sebanyak 10 persen.

Direktur Utama GMFI Iwan Joeniarto mengatakan, banyak pihak ingin menyuntikkan modal ke perseroan. Oleh karena itu, porsi saham yang dialokasikan khusus untuk investor strategis lebih besar dibanding dengan saham yang dilepas ke publik.

"Kita alokasikan investor strategis 20 persen. Karena investor strategis tidak mau kalau sedikit 10 persen. Dari pengalaman roadshow ini investor strategis sangat gencar melihat GMF," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Saat ini beberapa investor telah menyatakan minat untuk menyuntik dana ke GMFI. Setidaknya, ada empat kandidat menyatakan minat meski pihaknya enggan menyebut secara rinci.

"Sampai sekarang sudah ada empat, dan itu sudah mengirim surat keseriusan. Kita tunggu lagi minat yang lain, tapi kita juga dibatasi waktu. Artinya kita usahakan akhir tahun selesai. Kalau enggak, kita akan kehilangan momen," jelas dia.

Perseroan terus berupaya memperbaiki kinerja. Oleh sebab itu, investor yang akan digandeng berasal dari luar negeri.

"Kalau calon strategis investor, tentunya ingin skala global. Mereka yang punya brand image, yang sudah punya nama internasional, pasti di luar," sambung dia.

Meski begitu, dia mengaku belum menetapkan harga saham yang akan dilepas ke investor. Namun, dia memastikan harga yang dilepas di atas harga yang ditawarkan ke publik, yakni Rp 400 per saham.

"Belum, tapi harga tidak boleh kurang dari harga yang kita lepas ke publik. Kita harus melindungi kepentingan saham go public," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya