Kontrak Dagang di Trade Expo Indonesia 2017 Capai Rp 3 Triliun

Importir asal Belanda membeli produk custom made guitar senilai US$ 100 ribu.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Okt 2017, 19:48 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 19:48 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Tinjau Trade Expo 2017
Presiden Joko Widodo dan Mendag Enggartiasto Lukita melihat pameran Trade Expo 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (11/10). Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 tersebut berlangsung dari 11-15 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Misi pembelian dalam hari ke-4 Trade Expo (TEI) 2017 mencapai US$ 7,6 juta atau setara dengan Rp 101,1 miliar (estimasi kurs 13.400 per dolar AS). Penandatanganan kontrak dagang misi pembelian yang berlangsung Sabtu (14/10/2017), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten. 

Penandatanganan kontrak misi pembelian tersebut disaksikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan  Arlinda. “Sebanyak empat kontrak dagang ditandatangani pada sesi kali ini antara 4 importir dari 2 negara yaitu Belgia dan Belanda dengan 4 eksportir Indonesia. Total nilai kontrak dagang hari ini mencapai US$ 7,6 juta,” jelas Arlinda dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (14/10/2017).

Dari jumlah tersebut, lanjut Arlinda, importir Belgia membeli produk hasil laut (seafood) senilai US$ 2,5 juta,  furnitur US$ 2,5 juta dan produk wood plastic composite senilai US$  2,5 juta.

Sementara itu, importir Belanda membeli produk custom made guitar senilai US$ 100 ribu.“Dari hasil misi pembelian hari ini, maka total misi pembelian selama 4 hari penyelenggaraan TEI 2017 telah mencapai hasil sebesar US$ 228 juta atau setara dengan Rp 3 triliun,” tutur Arlinda.

Sebelumnya, penandatanganan kontrak dagang hari pertama (Rabu, 11/10) mencatat nilai US$ 16 juta, pada hari kedua (Kamis, 12/10) sebesar US$ 154,7 juta, serta pada hari ketiga (Jumat, 13/10) sebesar US$ 49,6 juta.

Pada hari keempat penyelenggaraan TEI 2017 juga dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara PT Surveyor Indonesia Persero dengan House of Indonesia Pty. Ltd.

Penandatanganan kerja sama ini sebagai bentuk dukungan Kementerian Perdagangan dan PT Surveyor Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap House of Indonesia di Sydney Australia. Hal ini juga merupakan salah satu upaya penjaminan kualitas produk ekspor Indonesia ke pasar Australia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya