Karena Aktivitas Gunung Agung, Okupansi Hotel di Bali Turun

Selama beberapa waktu belakangan ini, Gunung Agung di Bali menunjukkan status awas

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Okt 2017, 18:45 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 18:45 WIB
Energi Menurun, Apakah Status Awas Gunung Agung Bakal Turun?
Energi kegempaan Gunung Agung sudah menurun jika dibandingkan ketika saat pertama kali ditetapkan status Awas pada 22 September 2017. (dok. BNPB)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura Hotel selaku pengelola Hohtel Novotel Bali Ngurah Rai Airport menyatakan, banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Bali, terutama yang akan menginap di hotel tersebut. Ini dikarenakan status Gunung Agung yang dinyatakan Awas selama sekitar 1 bulan ini.

Direktur Desain Operasi dan Marketing PT Angkasa Pura Hotel Farid Indra Nugraha menjelaskan pihaknya saat ini tengah berusaha kembali meyakinkan kepada para calon pelanggan dan pelanggan yang sudah melakukan pembatalan sebelumnya akan situasi di Bali.

"Novotel itu memang ada sedikit penurunan, sekitar 20 persen, lumayan, jadi yang sudah booking sampai Desember kebanyakan di-cancel," kata Farid di Graha Angkasa Pura I, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Menurut Farid, pembatalan tersebut tak hanya dilakukan karena wisatawan khawatir pada status Gunung Agung, tapi juga dari sisi penerbangan internasional yang terdampak. Frekuensi penerbangannya hingga menunggu status Gunung Agung aman.

Sementara di kesempatan yang sama, Direktur Niaga Citilink Indonesia Andy Adrian mengungkapkan, dari sisi maskapai, diakuinya beberapa penumpang yang diangkutnya menuju ke Bali sedikit mengalami penurunan. Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak akan hal ini selain mencoba menawarkan peningkatan pelayanan.

"Ini kan kasusnya karena bencana alam, sudah ada peringatan 'Awas', ini otomatis menjadi sejumlah orang mau ke Bali jadi was-was. Ini juga berpengaruh ke airline," tambah dia. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya